Suara.com - Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan memoar yang tengah ditulis Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengenai istrinya, Ani Yudhoyono bakal menjawab banyak pertanyaan.
Menurut dia, satu yang akan diungkap dalam memoar tersebut, terkait dengan Ani Yudhoyono yang diketahui sempat dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura karena menderita sakit kanker darah sebelum dirinya wafat.
"Memoar ini akan menjawab banyak pertanyaan tentang apa sesungguhnya yang terjadi begitu cepat terhadap almarhumah Ibu Ani hingga berpulang 1 Juni lalu," cuit Ferdinand di akun Twitternya @FerdinandHaean2, Kamis (11/7/2019).
"Tidak mudah bagi pak SBY menulisnya, kami jadi saksi betapa kesedihan atas kehilangan itu amat dalam," katanya.
Baca Juga: SBY Susun Memoar Perjalanan Cinta Bersama Ani Yudhoyono
Sebelumnya, Presiden keenam RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan terus berupaya menata hati usai wafatnya istri tercinta Ani Yudhoyono.
"Saya terus menata hati dan membangun kembali semangat jalan hidup saya yang baru. Dalam keyakinan saya, pada saatnya nanti saya sepenuhnya menerima kenyataan hidup ini," kata SBY dalam acara doa bersama 40 hari wafatnya Ani Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/7/2019).
SBY mengaku terus terkenang sosok almarhumah istrinya semasa hidup. Selama Ani Yudhoyono dirawat di National University Hospital karena penyakit kanker darah, SBY selalu mendampingi.
Kini, SBY tengah menyusun sebuah memoar tentang perjalanan cinta dirinya bersama Ani Yudhoyono, termasuk betapa gigihnya Ani bertahan melawan kanker darah yang diderita hingga mengembuskan napas terakhir.
SBY mengakui bahwa dirinya sering kali tidak mudah untuk menulis kisah-kisah itu. Namun, dia terus berusaha meskipun emosinya terkadang mengalami pasang surut.
Baca Juga: Tahlilan 40 Hari Ani Yudhoyono, SBY: Saya Terus Menata Hati
Lebih jauh pada kesempatan tersebut, SBY juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh sahabat, kolega, dan masyarakat yang terus mendoakan mendiang istrinya.