Suara.com - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Syafruddin, meminta persoalan pemulangan pentolan FPI Rizieq Shihab sebagai konsesi politik pasca-Pilpres 2019 tak perlu dibesar-besarkan.
Ia menilai, persoalan jadi atau tidaknya pemulangan Rizieq dari Arab Saudi ke Tanah Air adalah masalah sepele.
"Jangan terlalu dibesar-besarkan hal-hal yang sepele. Tidak perlu dimasalahkan," ujar Syafruddin di kantor DMI, Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Ia mengatakan, pulang atau tidaknya pentolan FPI sekaligus pendukung Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno saat Pilpres 2019 tersebut, tergantung dari Rizieq sendiri.
Baca Juga: Minta Amnesty ke Raja Arab, Syarat Habib Rizieq Lolos Denda Rp 110 Juta
"Kepulangan Rizieq kan enggak ada masalah. Karena kan tergantung Habib Rizieq sendiri, kan tidak ada masalah kapan mau pulang.”
Namun, Syafruddin tak mau berkomentar tentang pemulangan Rizieq dijadikan salah satu syarat kubu Prabowo – Sandiaga untuk rekonsiliasi dengan Jokowi – Maruf Amin sebagai pemenang pilpres.
"Saya tidak tahu (syarat rekonsiliasi). Saya enggak pernah menangani itu. Kalau Anda tanya kepulangan, ya biasa biasa saja. Habib Rizieq warga negara Indonesia," tukasnya.
Untuk diketahui, persoalan Rizieq kembali mengemuka setelah Partai Gerindra menyebut pemulangan tokoh FPI itu sebagai syarat islah politik.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut, syarat rekonsiliasi dari Prabowo Subianto kepada Jokowi adalah, pemulangan Rizieq.
Baca Juga: Terkuak! Habib Rizieq Tak Pulang karena Overstay, Kena Denda Rp 110 Juta