Suara.com - Imigran dari berbagai negara memenuhi trotoar jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Namun warga sekitar lokasi mengaku tidak terganggu karena tindakan para imigran tersebut.
Salah satu pemilik warung dekat lokasi, Ani (42) mengaku tidak keberatan dengan beberapa imigran yang membuka tenda dan menggelar tikar di dekat warungnya. Ia justru mengaku prihatin dengan kondisi para imigran tersebut.
"Enggak terganggu sih ya. Kasihan juga mereka soalnya," ujar Ani di Jalan Kebon Sirih, Rabu (10/7/2019).
Menurut Ani, para imigran tersebut tidak pernah bertindak yang aneh-aneh seperti membuat keributan. Ani yang menjaga warungnya hingga pukul 01.00 WIB dini hari ini menyebut para imigran biasanya sudah tertidur di dalam tenda sejak pukul 10.00 atau 11.00 WIB.
Baca Juga: Baru Janji, Pencari Suaka di Kebon Sirih Belum Dipindah, Masih di Jalan
"Pada ngerti aturan kayaknya sih. Enggak ada bikin ribut, paling kalau malam yang muda-muda ada beberapa begadang," jelas Ani.
Ia bahkan kerap memberi potongan harga jika ada imigran yang membeli rokok. Rokok yang tiap dua batangnya dijual Rp 3000 itu terkadang dikurangi harganya jadi Rp 2000.
"Mereka kan beli rokok batangan, kadang yaudah enggak apa-apa Rp 2000. Kalau bungkusan enggak bisa dipotong kan untungnya sedikit," jelas Ani.
Salah seorang pejalan kaki, Hairul (28) mengaku sedikit terganggu karena banyak imigran yang tidur di sepanjang trotoar. Namun ia memakluminya karena ikut prihatin dengan kondisi para imigran.
"Terganggu ada sih sedikit kan trotoar buat jalan kaki. Tapi enggak apa-apa kasihan juga pasti mereka sebenarnya enggak mau," jelas Hairul.
Baca Juga: Intip Lokasi Penampungan Imigran Kebon Sirih di Jakarta Islamic Center