Suara.com - Yenny Wahid, putri mendiang Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengaku tidak mengetahui soal kabar dirinya masuk ke dalam menteri kabinet presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 Joko Widodo - Ma'ruf Amin. Sebab, dia mengaku lama tak bertemu dengan Jokowi, sehingga tak mengetahui formasi yang dibentuk di jajaran kabinet kerja jilid II Jokowi-Ma'ruf.
"Saya lama tak ketemu Pak Jokowi ya. Ketemu acara kayak ini aja, enggak ngobrol lah," tutur Yenny usai mengahdiri acara HUT ke-73 Bhayangkara di Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2019).
Saat ditanyai ihwal seberapa efektif kader Nahdlatul Ulama (NU) di pemerintahan, Yenny mengungkapkan bahwa 50 persen lebih umat Islam mengaku berafiliasi dengan NU. Sehingga, dia menilai ketika kader NU ditunjuk sebagai menteri, maka telah merepresentasikan sebagian besar umat di Indonesia.
"Hasil survei menunjukkan, 50 persen lebih umat islam mengaku berafiliasi dengan NU. Artinya ketika kader NU ditunjuk itu sudah representasi dari sejumlah sebagian besar umat di Indonesia," ungkapnya.
Baca Juga: Jokowi Menang Pilpres, Kapolri Minta Tunjangan Polri-TNI Dinaikkan Lagi
Kendati begitu, Yenny mengimbau kepada petinggi dan kader NU tidak terjebak dengan retorika, bahwa seolah NU menuntut jatah menteri kepada Jokowi.
Yenny menilai peran yang harus dijalankan NU ialah membangun sinergitas dengan pemerintah dengan memberikan masukan yang konstruktif.
"Peran yang harus dijalankan NU adalah peran sinergitas dengan pemerintah melakukan memberikan masukan konstruktif ketika ada kritik, kritik yang membangun," tegasnya.
"Kita berharap aspirasi warga NU didengar pemerintah, tentu. Tapi tidak kemudian dengan cara bagi-bagi kursi nuntut kursi seperti itu," imbuhnya.
Baca Juga: Jokowi Diminta Kaji Kepulangan Rizieq, Dahnil: Biar Tak Ada Dendam Politik