Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengunjungi Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2019).
Untuk kunjungan perdananya itu, Ahok malah mendapatkan kejutan dari seorang penjual kerak telor yang pernah diberangkatkan ke Maroko olehnya.
Ahok, sang penggagas revitalisasi Lapangan Banteng sejak April 2017 itu, baru bisa melihat hasilnya kekinian.
Itu lantaran dirinya yang harus menjalani hukuman dua tahun penjara di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok sejak tahun 2017.
Baca Juga: Demi Islah, Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo Harus Cakup Konflik Ahok
Saat sedang melihat kondisi Lapangan Banteng yang sudah dibenahi, ia malah dikejutkan dengan seorang pria paruh baya berkemeja batik serta peci merah.
Pria itu tampak membawa satu bungkus plastik berisikan makanan. Saat memperkenalkan diri, pria itu berkata pernah diberangkatkan ke Maroko saat Ahok masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Waktu zamannya pak Ahok saya pernah diberangkatkan ke Maroko, berangkat dagang ke Maroko, uang makan Rp. 1 juta sehari, pesawat tiket udah dijamin sama pak Ahok," kata pria tersebut dalam sebuah video yang diunggah oleh @lesandra161 pada Selasa (9/7/2019).
Sambil membenarkan kerah kemejanya, Ahok mengaku tidak ingat dengan sosok dengan pria tersebut. "Enggak ingat saya," ujar Ahok sambil tersenyum.
Kemudian lelaki itu berusaha agar Ahok bisa ingat kepadanya. "Dulu dagang di Balai Kota," ucapnya.
Baca Juga: Haru! Pernah Diberangkatkan ke Maroko, Pedagang Kerak Telor Cegat Ahok
Akhirnya Ahok ingat dengan sosok pria yang ia berangkatkan ke Maroko. Dirinya cukup kagum melihat dagangan 'kerak telornya' yang dibungkus secara menarik.
Pria tersebut kemudian mengungkapkan isi hatinya di depan Ahok. Ia mengaku sulit berjualan di Lapangan Banteng. Beberapa kali bahkan dirinya terpaksa diangkut oleh Satpol PP karena tetap berjualan di situ.
Menanggapi hal tersebut, Ahok menilai seharusnya lokasi wisata dalam kota juga disediakan sejumlah titik khusus pedagang. Ia mencontohkan tempat wisata luar negeri yang sudah menerapkan hal tersebut.
"Saya dari kecil sudah di sini, berapa kali diangkut (Satpol PP), enggak dikasih tempat sampai sekarang," ujarnya.
"Harusnya kan boleh, maksudnya diatur..." jawab Ahok.
"Bikin surat ramai-ramai minta sediakan beberapa titik. Di luar negeri, tempat wisata pasti ada titik buat orang dagang, harus ada titiknya, tapi enggak banyak, misalnya (produk) yang terkenal berapa titik, harusnya begitu," sambungnya.
Terlepas dari percakapan keduanya soal fasilitas di Lapangan Banteng, Ahok ternyata gagal fokus kepada kerak telor yang dipegang oleh pria tersebut dalam bungkusan. Pria tersebut lantas langsung memberikan kerak telor itu kepada Ahok.
"Masih panas yah?" tanya Ahok sambil menatap kerak telor.
"Masih panas, ini buat bapak, saya enggak bisa memberikan apa-apa," jawabnya.
Pria tersebut tak lupa untuk menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ahok karena sudah pernah memberangkatkan dirinya ke Maroko. "Terima kasih banyak pak saya bisa diberangkatkan ke Maroko," kata pria tersebut.