Suara.com - Seekor lumba-lumba ditemukan warga mati mengenaskan terdampar di tepi pantai dekat pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Sepang Bengkulu.
Bangkai lumba-lumba tersebut ditemukan sekira 50 meter dari lokasi pembuangan limbah PLTU ke arah lentera hijau Pulau Baai.
"Saat kami temukan sudah menghitam, sepertinya sudah dua hari ini mati," kata seorang warga yang menemukan bangkai lumba-lumba tersebut, Heru seperti dilansir Antara pada Selasa (9/7/2019).
Saat ditemukan, kata Heru, di bagian tubuh mamalia laut itu terdapat luka bekas tusukan benda tajam sehingga diduga mati dibunuh. Bagian ekor dalam kondisi putus, dan bagian mulut juga hilang. Hingga kini bangkai lumba-lumba tersebut masih berada di lokasi.
Baca Juga: Bikin Gemas, Hotel Ini Tawarkan Fasilitas Yoga Bersama Lumba-lumba
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Pantai Panjang-Pulau Baai, Nevee mengatakan belum mengetahui kejadian lumba-lumba mati di tepi laut itu.
"Kami akan pastikan dulu informasinya," kata dia.
Nevee mengatakan belum mengetahui kaitan antara kematian mamalia laut itu dengan proyek PLTU batu bara Teluk Sepang yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi.
Diketahui, lumba-lumba merupakan mamalia laut yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 20 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi. (Antara)
Baca Juga: Miris! Beredar Video Lumba-Lumba Tersangkut Sampah Plastik