PAN Isyaratkan Ingin Buang Pengaruh Amien Rais

Selasa, 09 Juli 2019 | 14:23 WIB
PAN Isyaratkan Ingin Buang Pengaruh Amien Rais
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menunjukkan buku berjudul Jokowi People Power saat jeda pemeriksaan untuk Shalat Jumat di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/5). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amien Rais yang kini menjabat Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) kerap menjadi tokoh penting dalam setiap pengambilan keputusan partai. Namun, menurut Waketum PAN Bara Hasibuan, partainya kini mencoba menghilangkan ketergantungan tersebut.

Meski Bara tak menyebut secara gamblang akan mengabaikan Amien Rais sebagai tokoh sentralndi partai, tetapi Bara mengisyaratkan hal tersebut.

Menurutnya, sebagai partai yang sudah mengikuti empat kali periode Pemilu, PAN harus melepaskan ketergantungannya kepada satu tokoh untuk bisa bertahan menjadi partai dengan perolehan suara yang membuatnya selalu berada di parlemen.

"Sebagai partai, kami sudah empat kali mengikuti pemilihan umum dari tahun 1999. Persentase kita hanya berkisar dari 6 sampe 7 persen. Makanya kita kuncinya itu secara institusi harus kuat dan harus meninggalkan ketergantungan berlebihan kepada satu orang," tutur Bara saat ditanya pengaruh Amien Rais dalam keputusan PAN, di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (9/7/2019).

Baca Juga: Pesan Amien Rais ke PAN: Jangan Rabun Ayam Hanya Untuk Satu Kursi Menteri!

"Itu adalah kunci kalau kita ingin lebih besar lagi mendapatkan persentase, lebih besar lagi pada Pemilu-Pemilu berikutnya di masa depan," ujarnya.

Bara mengatakan, dalam pengambilan keputusan, PAN selalu mengedepankan kepentingan partai secara menyeluruh dan juga kepentingan bangsa. Jadi menurutnya tidak bisa mengambil keputusan partai hanya karena kepentingan satu orang atau lazim disebut ABS (asal bapak senang).

"Tidak bisa kalau kita mengeluarkan keputusan itu selalu kita, selalu khawatir apakah orang ini setuju atau tidak, suka atau tidak, itu tidak bisa. Ini adalah kepentingan bersama, itu harus kita lihat dulu, itu harus kita tempatkan kepentingan bangsa dan kepentingan partai secara bersamaan begitu," tandasnya.

Diketahui, berdasarkan pengakuan dari Bara bahwa mayoritas DPW lebih condong untuk mendukung PAN bergabung bersama koalisi pemerintah Jokowi. Hal itu pun bertolak belakangan dengan Amien Rais yang selama ini dikenal menjadi pendukung Prabowo dan selalu mengkritik kepemerintahan Jokowi.

Sebelumnya, Bara juga tak memungkiri jika partai berlambang matahari itu bisa saja bergabung dengan pemerintah Jokowi - Maruf Amin dalam Kolisi Indonesia Kerja (KIK).

Baca Juga: PPP Beberkan Jejak DNA PAN Jadi Oposisi karena Ulah Amien Rais

Menurut Bara, bila benar nantinya PAN bergabung di koalisi Jokowi hal itu lantaran didasari adanya sesuatu yang sangat fundamental dan penting terkait kepentingan bangsa yang perlu ditangani bersama. Apalagi lanjut Bara, mengingat perbedaan pandangan politik yang selama ini terjadi akibat Pemilu 2019.

Dia menilai, Jokowi perlu membuat pemerintahan yang bersifat inklusif dengan cara merangkul kekuatan lain di luar partai yang selama ini mendukungnya.

"Jadi dalam semangat itu kita sepakat untuk bisa membantu Jokowi untuk membangun suatu pemerintahan yang inklusif. Dengan manifestasinya adalah PAN bergabung dengan pemerintahan," kata Bara di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, hari ini. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI