Yang Benar versus Hoaks dari Kisah Viral Si Gadis Ajaib Audrey Yu

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 09 Juli 2019 | 07:43 WIB
Yang Benar versus Hoaks dari Kisah Viral Si Gadis Ajaib Audrey Yu
Audrey Yu Jian Hui [Festival Prestasi Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Audrey Yu Jian Hui, gadis asal Surabaya, Jawa Timur, sempat menjadi buah bibir terutama di media-media sosial Indonesia, beberapa hari terakhir.

Itu setelah sejumlah warganet mengusulkan dirinya direkrut oleh Presiden Jokowi menjadi menteri termuda dalam periode kedua kepemimpinannya.

Namun, bersamaan dengan penghargaan terhadap Audrey oleh warganet berupa penyebaran profile dirinya, terdapat sejumlah informasi yang belakangan terbukti hoaks.

Misalnya, soal Audrey yang disebut kekinian bekerja di NASA—lembaga antariksa Amerika Serikat—dan bergaji Rp 200 juta per bulan.

Baca Juga: Ayah: Audrey Yu Tidak Pernah Bertemu Jokowi dan Kerja di NASA

Tak hanya itu, dalam kisah viral tentang Audrey buatan warganet, juga disebutkan gadis tersebut sempat ditemui Jokowi di sela-sela pertemuan G-20 di Jepang, beberapa waktu lalu.

Tentang kedua hal tersebut, ayah Audrey Yu, Budi Loekita, membantahnya. Ia menegaskan, kabar beredar yang menyebutkan anaknya bekerja di NASA dan pernah bertemu dengan Presiden Jokowi adalah tidak benar.

Klarifikasi tersebut diunggah melalui akun Twitter penerbit buku @bentangpustaka. Bentang Pustaka sendiri merupakan selaku penerbit beberapa buku karya Audrey.

"Siang ini kami mendapatkan klarifikasi langsung dari orang tua #Audrey terkait berita tersebut. Sudah jelas bahwa berita yang ramai dibahas itu hoaks," tulis akun @bentangpustaka seperti dikutip Suara.com, Senin (8/7/2019).

Bentang Pustaka mengunggah percakapan WhatsApp dengan ayah Audrey Yu. Sang ayah menegaskan Audrey tidak pernah bertemu Jokowi ataupun bekerja di NASA.

Baca Juga: Audrey Yu: Malangnya Hidup di Negeri yang Kecilkan Budaya Pemikiran Kritis

"Dengan hormat, bersama ini saya Budi Loekito (orang Tuanya Audrey) bermaksud memberikan klarifikasi sebagai berikut, Audrey tidak pernah ketemu dengan bapak Presiden Jokowi, Audrey tidak pernah bekerja di NASA," ungkap Budi Loekito.

Selain itu, Budi Loekito juga menegaskan Audrey merupakan lulusan S1. Saat ini, Audrey sedang melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Amerika Serikat.

"Audrey masih S1 dan sedang mengambil S2/S3 di Amerika. Semoga penjelasan di atas bisa menjernihkan berita yang beredar saat ini," ungkap Budi Loekito.

Satu hal lain yang bukan hoaks tentang Audrey adalah, dia menjadi salah satu dari 72 Ikon Berprestasi Indonesia yang dinobatkan dalam Festival Prestasi Indonesia.

Ajang Festival Prestasi Indonesia itu digelar oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Sejak saat itu, perempuan bernama lahir Maria Audrey Lukito tersebut beken di mata masyarakat Indonesia.

Sementara ini daftar lengkap 72 Ikon Prestasi Indonesia, termasuk Audrey:

1. A’ak Abdullah Al-Kudus, Aktivis lingkungan hidup

2. Ahmad Arif, lahir Rembang (Jawa Tengah), 1977. Wartawan dan penulis buku.

3. Ahmad Bahruddin, Pendiri lembaga pendidikan alternatif Qoryah Tayyibah bagi anak-anak putus sekolah di Salatiga.

4. Alan Budi Kusuma, Legenda Bulu Tangkis Indonesia.

5. Audrey Yu Jia Hui, Penulis buku Mencari Sila Kelima

6. Baihajar Tualeka, Pendiri Lembaga Pemberdayaan Perempuan & Anak (LAPPAN)

8. Bayu Santosa. Disainer grafis, pemenang kontes disain sampul album Maroon 5 (grup band asal California, AS)

9. Bonifasius Mau Taek. Pendiri Forum Pemuda Pelopor Pembangunan Perbatasan (FP4), NTT.

10. Brigadir Muhammad Saleh, Anggota Polri penggerak pendidikan bagi anak-anak desa di Bombana, Sulawesi Tenggara.

11. Ciciek Farha & Supohardjo, Inspirator anak-anak desa.

12. Chandra Sembiring, dokter Indonesia pertama yang bertugas di pegunungan Everest, Himalaya.

13. Eng Eniya Listiani Dewi, Sukses melakukan rekayasa teknologi sel bahan bakar (fuel cell) sebagai sumber energi alternatif. Penerima ASEAN Outstanding Engineering Achievement Award 2006, dan Habibie Award 2010.

14. Herawati Supolo Sudoyo, Peletak dasar pemeriksaan DNA forensik untuk identifikasi pelaku bom bunuh diri. Pendiri Lembaga Biologi Molekuler Eijikman (1993).

15. Yudi Utomo Imardjoko, ilmuwan nuklir Indonesia

16. Lie A. Dharmawan, dokter ahli bedah

17. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, tokoh bangsa

18. Eka Kurniawan, Novelis muda

19. Eko Supriyanto. Maestro Seni Tari Indonesia. Penari Indonesia yang terlibat dalam tur keliling penyanyi Madonna, Drowned World Tour(2001).

20. Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi nasional

21. Franki Raden, musisi dan etnomusikolog. Composer & Music Director.

22. Garin Nugroho, Sutradara dan produser film terkemuka Indonesia.

23 Handi Mulya, Chef spesialis dekor kue

24. Heri Dono, Pelukis dan kreator seni instalasi.

25. Herwin Hamid, Guru SMP 6 Kendari Sultra.

26. I Gusti Kompyang Raka, maestro seni musik Bali

27. Bambang Irianto, inisiator gerakan sosial kampung Glintung Go Green, Malang (Jatim).

28. Joey Alexander, pianis jazz muda

29. Komang Sastrawana, Atlet karate cilik Indonesia.

30. Lia Putinda Anggawa M, aktivis lingkungan hidup.

31. Lilyana Natsir, Atlet bulu tangkis Indonesia.

32. Liem Swi King, Legenda Bulu Tangkis Indonesia.

33. Lintang Pandu Pratiwi, ilustrator buku anak.

34. Lisa Rumbewas, Atlet putri angkat besi Indonesia.

35. Luthfi Bima Putra, Peraih medali emas International Mathematics Competition (IMC) di Singapura, 2016.

36. Lynna Chandra, Pendiri Yayasan Rumah Rachel

37. Masril Koto, Inisiator lembaga keuangan mikro agrobisnis (LKMA) Prima Tani38. Muammar ZA. Qori dan hafiz terbaik Indonesia.

39. Michael Gilbert, telah mengoleksi delapan medali emas di berbagai olimpiade sains (matematika, fisika, kimia), di Swiss, Argentina, Bulgaria, dan Hongkong.

40. Muhammad Gunawan, Pendaki gunung41. Muhammad Winesqi Nibras, peraih medali emas Festival Kreativitas Seni, Daijon, Korea Selatan, 2016.

42. Nano Riantiarno. Dramawan senior.43. Nisa Wargadipura & Ibang. Pasangan pendiri dan penggerak Sekolah Ekologi, Pesantren At-Thariq

44. Nyoman Nuarta, pematung

45. Oka Rusmini. Sastrawan perempuan Indonesia.

46. Hj. Suraidah, bidan yang menjadi inisiator pendidikan anak usia dini (PAUD) di perbatasan Indonesia–Malaysia

47. Tim Robotika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Memborong medali dalam berbagai kategori pada Fire Fighting Robot Contest 2017 di Trinity College, Hartford, AS.

48. Riri Fitri Sari, Guru Besar Perempuan Termuda di Indonesia

49. Khairol Anwar, Pemegang paten 4G berbasis OFDM.

50. Tim Robotik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Peraih medali emas pada Trinity Collage Robot Competition, 2017.

51. Putu Wijaya. Sastrawan dan dramawan.

52. Rahayu Supanggah, komponis

53.Romo Carolus, pendiri Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS)

54. Romo Kirdjito, Peneliti budaya air.

56. Sabar Gorky, Pemanjat

57. Septianus George Saa, Pemenang Lomba first step to Nobel Prize in Phisics 2004. Sedang melanjutkan S2 di Birmingham, Inggris.

58. Sri Wahyuni. Atlet angkat besi nasional Indonesia.

59. Suraiya Kamaruzzaman, aktivis perempuan.

60. Suryono, satu-satunya petani yang menjadi pembicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB di Maroko.

61. Susi Susanti. Legenda Bulutangkis Indonesia.

62. Syahrozad Nalfa Nadia, peraih medali emas Olimpiade Robot Internasional (Singapura, 2016)

63. Tontowi Ahmad, atlet bulutangkis pasangan ganda campuran Liliyana Natsir.

64. Taruna Ikrar, Dokter dan ilmuwan bidang farmasi, jantung, dan syaraf.

65. Taufik Hidayat, legenda bulutangkis Indonesia.

66. TGH Hasanain Juaini, tokoh pendidikan berbasis lingkungan. Penerima Ramon Magsaysay 2011

67. Tiara Savitri, penyintas Lupus, dan penulis buku “Aku dan Lupus” yang sangat memotivasi para Odapus

68. Tim Paralayang Indonesia.

69. Wregas Banutedja, film-maker muda Indonesia,

70. Wuri Wuryani, bekerja sebagai Analytical Chemist Inspector di Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW), Belanda (1997–2008),

71. Yogi Ahmad Erlangga, pemecah rumus matematika Helmholtz.

72. Zaenal Beta, pelukis dengan bahan dari tanah liat pertama di dunia.

Untuk diketahui, nama Audrey Yu sendiri langsung menjadi sorotan publik lantaran disebut-sebut memiliki kecerdasan luar biasa.

Kabar tersebut kali pertama dibagikan oleh akun Twitter @nithasist. Melalui unggahannya, ia menyebut bila Audrey Yu memiliki segudang prestasi hingga membawanya bekerja di NASA.

Masih dari akun @nithasist, Audrey Yu disebut ditolak di berbagai universitas di Indonesia kemudian ia melanjutkan pendidikan dan telah menamatkan S3 di Prancis.

Setelah itu, Audrey Yu disebut direkrut untuk bekerja di NASA dengan gaji sebesar Rp 200 juta per bulan.

Ia juga dikabarkan telah bertemu dengan Jokowi di KTT G-20 di Osaka, Jepang beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut disebutkan Jokowi terpukau dengan Audrey Yu. Jokowi menawarkan posisi sebagai petinggi BPPT secara langsung kepada Audrey Yu.

REKOMENDASI

TERKINI