Audrey Yu: Malangnya Hidup di Negeri yang Kecilkan Budaya Pemikiran Kritis

Senin, 08 Juli 2019 | 17:16 WIB
Audrey Yu: Malangnya Hidup di Negeri yang Kecilkan Budaya Pemikiran Kritis
Audrey Yu Jian Hui [Festival Prestasi Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ketika saya mengalami depresi, tidak ada yang peduli untuk memahami faktor-faktor rumit yang menyebabkan saya depresi," lanjutnya.

Tulis 8 Buku yang Diarsipkan di Banyak Lembaga Dunia

Depresi yang dialami oleh Audrey Yu mendorongnya untuk menumpahkan keluh kesahnya dalam tulisan. Hingga kini, Audrey Yu sudah menulis dan menerbitkan 8 buku, tiga buku diantaranya sudah diarsipkan di beberapa lembaga dunia.

Lembaga dunia tersebut termasuk Perpustakaan Universitas Harvard, Perpustakaan Kongres Nasional, Perpustakaan Nasional Australia, Universitas Leiden, Universitas Melbourne, Universitas Yale, Universitas Cornell, UC-Berkeley dan masih banyak lainnya.

Baca Juga: Terkunci Satu Jam di Toilet Masjid, Pria Ini Minta Tolong di Grup Facebook

Meski demikian, Audrey Yu masih dicap sebagai 'gadis yang didorong ke kegilaan oleh orang tuanya yang memaksa' oleh teman sebangsanya. Ia juga mendapatkan pelecehan oleh berbagai pemimpin agama.

"Saya bahkan dilecehkan oleh berbagai pemimpin agama (dalam pencarian saya akan makna, secara alami saya beralih ke agama di awal kehidupan, hanya untuk dilecehkan oleh orang-orang ini)," ungkapnya.

Kini Audrey Yu bekerja di Tiongkok, untuk pertama kalinya ia merasa tidak ada yang menggertak karena patriotisme, pandangan atau karena ras Tionghoa.

Audrey mulai bekerja di Shanghai New Channel School. Di sekolah tersebut, Audrey Yu mengajar bahasa Inggris dan membantu mempersiapkan para siswa menghadapi ujian SAT.

Selain itu, Audrey Yu juga bekerja paruh waktu di beberapa lembaga pendidikan, yakni Shanghai Jiaotong University, DS Education dan U-Elite Shanghai. Sebelumnya, ia juga sempat magang sebagai penerjemah dan guru Bahasa Inggris di Buhlergroup Changzhou di Provinsi Jiangsu.

Baca Juga: Komnas Perempuan Minta Presiden Jokowi Beri Amnesty kepada Baiq Nuril

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI