"Sayangnya, saya bukannya hanya terpesona pada pancasila tapi saya juga jatuh cinta pada patriotisme di negara di mana patriotisme sering dianggap palsu, sebagai kepura-puraan belaka," imbuhnya.
Kehidupan penuh dengan siksaan dan penderitaan mulai dirasakan oleh Audrey Yu yang memiliki kejeniusan di atas teman sebayanya. Ia harus hidup dalam kepura-puraan lantaran selalu dianggap sebagai orang asing.
"Masalahnya diperparah oleh fakta bahwa orang-orang sebangsaku tidak dapat benar-benar “memberitahu” perbedaan antara orang Indonesia keturunan Tionghoa, budaya Tionghoa itu sendiri, orang-orang yang lahir dan besar di Tiongkok, serta evolusi ideologi Marxis (misal perbedaan antara Korea Utara dan Marxisme Cina kontemporer). Jadi saya selalu orang luar, tidak pernah dipahami, selalu harus berpura-pura demi kehormatan keluarga saya," ungkapnya.
Lulus Predikat Summa Cum Laude Usia 16 Tahun
Baca Juga: Terkunci Satu Jam di Toilet Masjid, Pria Ini Minta Tolong di Grup Facebook
Audrey Yu tetap melanjutkan hidupnya. Pada usia 16 tahun, ia lulus dengan predikat Summa Cum Laude dari The College of William and Mary di Virginia, Amerika Serikat. Ia berhasil menyelesaikan program fisika di salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat.
Selama menjalani program tersebut, Audrey Yu mengaku sama sekali tidak pernah mengalami kesulitan. Menurutnya, belajar merupakan sumber kesenangan untuknya.
"Terlebih lagi, saya tidak pernah kesulitan dalam studi saya. Dalam kehidupan tanpa hubungan manusia yang tulus (bukan karena kurangnya upaya saya; rekan senegara saya tidak bisa memahami ide-ide saya), belajar adalah satu-satunya kesenangan saya," tulisnya.
Ingin Masuk TNI dan Penolakan Berbagai Pihak
Setelah lulus, Audrey Yu memutuskan untuk mendaftar menjadi anggota TNI. Keputusan Audrey Yu dianggap aneh lantaran belum pernah dilakukan oleh gadis Tionghoa sebelumnya.
Baca Juga: Komnas Perempuan Minta Presiden Jokowi Beri Amnesty kepada Baiq Nuril
Audrey Yu mendapatkan penolakan hinga ancaman dari berbagai pihak, bahkan keluarganya sendiri. Ia juga mendapatkan pelecehan ras yang tiada henti hingga membuatnya merasa depresi.