Audrey Yu: Malangnya Hidup di Negeri yang Kecilkan Budaya Pemikiran Kritis

Senin, 08 Juli 2019 | 17:16 WIB
Audrey Yu: Malangnya Hidup di Negeri yang Kecilkan Budaya Pemikiran Kritis
Audrey Yu Jian Hui [Festival Prestasi Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Audrey Yu Jia Hui mendadak viral dan menjadi sorotan khalayak. Ramai diberitakan di media sosial Audrey Yu sebagai seorang jenius yang memiliki segudang prestasi.

Mengutip dari laman daring pribadinya audreyyujiahui.com, Audrey Yu yang memiliki nama lahir Maria Audrey Lukito lahir di Surabaya, 1 Mei 1988.

Audrey menyebut kala ia dilahirkan, penggunaan nama-nama Tionghoa sangat tidak disarankan di Indonesia sehingga ia tidak menggunakan nama Cina.

Terlahir sebagai anak jenius seringkali menjadi impian bagi kebanyakan orang. Namun, menurut Audrey Yu kejeniusan yang dimilikinya menjadi kemalangan untuknya lantaran lingkungannya belum bisa memahami kelebihan yang ia miliki.

Baca Juga: Terkunci Satu Jam di Toilet Masjid, Pria Ini Minta Tolong di Grup Facebook

"Saya mengalami kemalangan lantaran dilahirkan sebagai anak ajaib di negara yang sangat mengecilkan pemikiran kritis, di mana warga negara pada umumnya tidak suka berpikir terlalu dalam," kata Audrey Yu dalam laman situs pribadinya seperti dikutip Suara.com, Senin (8/7/2019).

Belajar Pancasila Usia 6 Tahun

Sebelum Audrey Yu duduk di bangku Taman Kanak-Kanak, ia mulai berpikir dan mempertanyakan makna kehidupan. Hal tersebut justru membuat orang-orang disekitarnya merasa takut.

"Jadi saya harus berpura-pura tidak berpikir, seperti yang diharapkan orang, sementara diam-diam menyimpan semua pertanyaan di dalam hati saya," ungkap Audrey Yu.

Saat memasuki usia 6 tahun, untuk pertama kalinya Audrey Yu belajar mengenai propaganda nasional dan ideologi politik negara. Sejak saat itulah ia mencintai ideologi nasional Pancasila.

Baca Juga: Komnas Perempuan Minta Presiden Jokowi Beri Amnesty kepada Baiq Nuril

"Saat itu saya diam-diam mencoba memahami makna hidup dan kebahagiaan lebih dari dua tahun dan saya langsung jatuh cinta pada ideologi nasional negara saya (Pancasila)," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI