Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengklaim belum ada kepastian ihwal keinginannya untuk menduduki kursi ketua MPR pada periode kedua Joko Widodo bersama Maruf Amin.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengaku masih menunggu waktu hingga sekitar dua bulan ke depan untuk memastikan apakah dapat atau tidaknya jatah kursi ketua MPR untuk PKB.
Setelah sempat meminta bantuan Wakil Presiden terpilih Maruf Amin untuk membujuk Presiden Jokowi supaya namanya disodorkan jabatan Ketua MPR, kini Cak Imin justru mengandalkan arahan PDI Perjuangan sebagai partai dengan perolehan suara terbanyak di parlemen.
"Belum bisa membayangkan karena saya harus menunggu pembicaraan dan arahan dari partai besar, PDIP. Intinya kita kan harus mengajak diskusi," kata Cak Imin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2019).
Baca Juga: Temui Wapres JK, Cak Imin Sebut Hanya Bicarakan Ultah PKB
Terkait adanya partai di dalam koalisi yang dikabarkan juga meminta jatah kursi ketua MPR untuk partai dengan perolehan suara melebihi PKB, Cak Imin menolak.
Ia berujar, pemilihan ketua MPR tidak mutlak didasari oleh perolehan suara partai, namun harus dilihat dari ketokohan.
Untuk PKB sendiri, ujar Cak Imin, mengakukan sosok ketua umum yang tak lain dirinya sendiri untuk menduduki kursi yang kini masih dimiliki oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Satu pertimbangan, tapi pertimbangan lain kan figurnya. Kami mengajukan, nanti tergantung responsnya," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akan berupaya keras untuk dapat posisi sebagai Ketua MPR RI periode 2019-2024. Salah satunya meminta bantuan kepada Wakil Presiden terpilih Maruf Amin.
Baca Juga: Politisi PDIP Ini Dukung Cak Imin Jadi Ketua MPR, Ini Alasannya
Hal itu diungkapkan Cak Imin usai melakukan pertemuan dengan Maruf Amin di Rumah Situbondo. Cak Imin sempat menyebut adanya permintaan tersebut meskipun enggan menjelaskan secara gamblang.