Straits Times menuliskan kiprah Sutopo, salah satunya saat Gunung Agung, Bali, meletus beberapa waktu lalu.
”Ketika Gunung Agung meletus dan membuat Bali terhenti, Sutopo yang masih dirawat karena hanya bisa bernafas melalui satu paru-paru, masih saja mengeluarkan siaran pers kepada jurnalis," tulis Straits Times.
Tak hanya itu, Straits Times juga menuliskan, "Sambil berjuang melawan kankernya sendiri, ia terus menenangkan publik saat dilanda kebakaran hutan, tanah longsor, banjir, dan gempa bumi."
Sementara Channel News Asia, memublikasikan berita tentang Sutopo berjudul, Indonesia disaster relief official Nugroho dies of cancer: Report.
Baca Juga: Sutopo Juga Divonis Adekarsinoma, Penyakit Ini Rentan Menyerang Wanita
”Nugroho adalah wajah dari ribuan orang yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana Indonesia. Ia dikenal sebagai Pak Topo yang dikenal karena militansinya,” tulis Channel News Asia.
Untuk diketahui, Sutopo wafat di Rumah Sakit Modern Guangzhou, China, karena kanker paru-paru, Minggu (7/7/2019).
Senin (8/7/2019), jenazah Sutopo dimakamkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolau, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah.
Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, Sutopo adalah sosok yang berdedikasi tinggi. Bahkan dalam kondisi sakit, almarhum masih bekerja sepenuh hati.
"Almarhum adalah pahlawan kemanusiaan yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan bangsa dan negara. Semoga ke depan lahir Sutopo-Sutopo muda yang bisa melanjutkan perjuangan Pak Topo," katanya.
Baca Juga: Dua Mimpi Sutopo BNPB yang Terwujud Sebelum Ajal Menjemput