Suara.com - Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid mengatakan, pihaknya akan bertemu Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono pada Selasa (9/7/2019) besok.
Persamuhan tersebut dilakukan dilakukan sebagai tindak lanjut persamuhan Amnesty Internasional dan Mabes Polri hari ini.
"Jadi besok kami juga akan menemui Kapolda, Pak Gatot untuk bertemu dan membicarakan tindak lanjut dari pertemuan hari ini," ungkap Usman di Bareskrim Polri, Senin (8/7/2019).
Usman menyebut, pihaknya akan membahas mengenai peristiwa kematian para korban tewas saat aksi 22 Mei yang berujung rusuh. Dirinya meminta agar pihak kepolisian membuka tabir kematian korban tewas baik di Jakarta maupun Pontianak.
Baca Juga: Ungkap Penembak Misterius Kerusuhan 22 Mei, Polisi Pegang Saksi Kunci
"Pertama, adalah kasus Farhan dan kedua itu saya lupa, itu juga dari pihak kepolisian akan dilanjutkan proses investigasi yang berikutnya, terhadap siapa yang melakukan penembakan terhadap 7 orang lainnya di luar dari Abdul Aziz dan Harun Al Rasyid, termasuk yang di Pontianak," sambungnya.
Sebelumnya, Amnesty Internasional Indonesia telah bertemu dengan petinggi Polri guna menindaklanjuti hasil investigasi soal kerusuhan 22 Mei pada 21 dan 22 Mei lalu. Persamuhan yang berlangsung di gedung Bareskrim Polri, Senin (8/7/2019) membahas terkait insiden kekerasan yang diduga dilakukan anggota kepolisian di sejumlah wilayah seperti Kampung Bali, Slipi, dan Asrama Brimob di Petamburan.