Hadapi Industri 4.0, Kemnaker Perkuat Peranan Instruktur di BLK

Senin, 08 Juli 2019 | 15:14 WIB
Hadapi Industri 4.0, Kemnaker Perkuat Peranan Instruktur di BLK
Staf Ahli Menaker bidang Ekonomi dan SDM, Aris Wahyudi dalam acara pembukaan Kompetisi Ketrampilan Instruktur Nasion (KKIN) VII Regional Kalimantan Timur, di Samarinda, Kaltim, Senin (8/7/2019). (Dok : Kemnaker).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyatakan, dalam menghadapi era revolusi industri 4.0, pihaknya terus memperkuat peranan para instruktur di Balai-balai Latihan Kerja ( BLK). Hal ini dilakukan agar selalu berinovasi dan kreatif, dalam upaya menyiapkan tenaga kerja berkualitas dan berkompeten.

“Peranan instruktur di BLK harus diperkuat, karena memiliki korelasi dengan pembangunan SDM dan sebagai pintu masuk dalam mewujudkan Indonesia kompeten,” ujar Staf Ahli Menaker bidang Ekonomi dan SDM, Aris Wahyudi dalam acara pembukaan Kompetisi Ketrampilan Instruktur Nasion (KKIN) VII Regional Kalimantan Timur, di Samarinda, Kaltim, Senin (8/7/2019).

Ia mengatakan, salah satu metode efektif dalam pembinaan percepatan peningkatan kompetensi instruktur di Indonesia, yakni melakukan kompetisi antar instruktur. 

"Kompetisi antar instruktur merupakan ajang untuk mengukur, meningkatkan dan pemerataan peningkatan kompetensi yang terintegrasi," ujar Aris.

Baca Juga: Lewat Amnesti Yordania, Kemenaker Pulangkan Pekerja Migran dan Anak-anak

Ia menambahkan, secara nasional jumlah BLK pemerintah, baik UPTP maupun UPTD saat ini berjumlah 305 dan 37 BLK atau 12,13 persen, berada di Pulau Kalimantan. Di samping itu, LPK swasta sebanyak 5.045 LPK, dan 345 LPK atau 6,84 persen berada di Pulau Kalimantan. 

Secara nasional, jumlah instruktur pemerintah saat ini mencapai 3.013 orang, dan 282 orang atau 9,36 persen berada di Pulau Kalimantan. Instruktur swasta sebanyak 16.379 orang, dan 1.224 orang atau 7,47 persen berada di Pulau Kalimantan. 

Kepala BLK Samarinda, Andri Susila menyatakan, KKIN VII Kaltim diikuti oleh 90 instruktur, yakni Kalsel 32 instruktur; Kaltim (27); Kalteng (21); dan Kaltara (10).

Andri menambahkan, ada sembilan bidang yang dikompetisikan dan masing-masing diikuti 10 orang. Kesembilan bidang itu adalah pengelasan (welding); otomotif kendaraan ringan (automotive technology); instalasi listrik (electrical installation); tata busana (fashion technology); pendingin dan tata udara (refrigeration and AC); elektronika, disain grafis (graphic design technology); perencanaan rekayasa mekanik CAD (mechanical engineering design CAD) dan solusi perangkat lunak teknologi informasi untuk bisnis (IT software solution for business).

KKIN VII Regional Kaltim bertema "Melalui Kompetisi Kita Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Instruktur, dihadiri Ketua Lembaga Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LALPK) sekaligus Ketua Tim Penyelia KKIN VII 2019, Suhadi; Kepala Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Sukasnaini;  dan 90 orang peserta KKIN yang berasal dari Kalteng, Kalsel, Kaltim, dan Kaltara.

Baca Juga: Hapus Diskriminasi, Kemenaker Gelar Dialog Pekerja dan Pengusaha

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI