Ekspor-Impor Anjlok, Menteri Jonan dan Rini Soemarno Disemprot Jokowi

Senin, 08 Juli 2019 | 15:13 WIB
Ekspor-Impor Anjlok, Menteri Jonan dan Rini Soemarno Disemprot Jokowi
Presiden Jokowi saat memipin sidang kabinet di Istana Bogor. (Suara.com/Ummi H. S).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang Kabinet Paripurna bersama jajaran menteri Kabinet Kerja jilid I di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (8/7/2019).

Dalam rapat tersebut, Jokowi menyinggung beberapa permasalahan yang harus diselesaikan di tahun 2019.  Menurutnya, dari angka yang dirilis Badan Pusat Statistik, angka ekspor dan impor secara tahun ke tahun  menurun.

"Kita perlu melihat betul angka-angka yang telah didapat oleh BPS. Perlu melihat betul dengan hati-hati angka-angka yang ditampilkan BPS coba angka-angkanya ditampilkan. Ekspor Januari sampai mei 2019 year on year turun 8,6, impor Januari-Mei juga turun 9,2," ujar Jokowi dalam sidang kabinet.

Ia pun meminta jajaran menterinya untuk berhati-hati terkait menurunnya angka ekspor dan impor.

Baca Juga: Diusul Jadi Menteri Jokowi, Ini Kejanggalan Kisah Viral Profesi Audrey Yu

Bahkan kata Jokowi, neraca perdagangan antara Januari sampai Mei 2019 masih defisit USD 2,14 miliar.

"Hati-hati terhadap ini, artinya neraca perdagangan kita Januari-Mei ada defisit 2,14 miliar US dolar. Coba dicermati angka-angka ini dari mana kenapa impor jadi sangat tinggi," kata dia.

Jokowi pun menegur Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

Ia mengingatkan perihal impor migas yang masih tinggi.

"Kalau didetailkan lagi migasnya ini naiknya gede sekali. Hati-hati di migas pak Menteri ESDM yang berkaitan dengan ini, bu Menteri BUMN yang berkaitan dengan ini, karena ratenya yang paling banyak ada di situ," kata dia.

Baca Juga: MA Saran Jokowi Jangan Langsung Kasih Amnesti untuk Baiq Nuril

Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta menyebut terkait ekspor, Indonesia memiliki peluang besar karena terjadi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI