Suara.com - Hepriaman Harefa alias Boi, lelaki berusia 29 tahun tega memenggal kepala ayahnya sendiri hingga terputus di Desa Madula, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara.
Belakangan diketahui, Boi disebut mengalami gangguan kejiwaan karena pernah kesetrum listrik hingga tega membunuh ayahnya sendiri yang lumpuh, Jumat (5/7) malam pekan lalu.
"Sejak kesetrum listrik tiga tahun lalu, pelaku mengalami kelainan jiwa dan sering marah-marah tanpa sebab, tetapi sadar dengan cepat," kata Setiaman Harefa, tetangga pelaku dan korban, seperti diberitakan Antara, Senin (8/7/2019).
Ia mengatakan, korban atau orangtua pelaku juga mengalami gangguan jiwa, sehingga dia menduga pelaku membunuh ayah kandung karena sering bertengkar dan sama-sama mengalami gangguan jiwa.
Baca Juga: Ditebas Pakai Kampak, Boy Penggal Leher Sang Ayah saat Tertidur di Kamar
Kepala Desa Madula Exsodius Lalaziduhu Harefa menerangkan, sebelum kejadian, pelaku dan korban memang sempat bertengkar.
Kemudian korban masuk ke dalam kamar untuk berbaring di tempat tidur. Tidak lama kemudian, pelaku menyusul korban masuk ke dalam kamar.
"Pelaku masuk ke dalam kamar ayahnya sambil membawa senjata tajam dan menebas leher ayahnya yang sedang berbaring di tempat tidur," katanya.
Akibat dibacok pelaku, korban tewas dengan kondisi kepala terpisah dari badan.
"Saat kejadian, keluarga lainnya yang tinggal di rumah tersebut sedang berada luar, sehingga hanya pelaku dan korban yang ada di rumah," ungkap kepala desa.
Baca Juga: Tidur di Kamar Usai Makan, Kepala Ayah Putus Dipenggal Anak Kandung
Sebelumnya, Kapolres Nias melalui Ps Paur Humas Polres Nias Bripka Restu Gulo membenarkan adanya kejadian seorang anak menebas leher ayah kandungnya hingga putus.