Cerita Orang Istana Kepresidenan yang Pernah Disebut Sutopo BNPB Kucel

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 08 Juli 2019 | 06:30 WIB
Cerita Orang Istana Kepresidenan yang Pernah Disebut Sutopo BNPB Kucel
Almarhum Sutopo Purwo Nugroho (kiri) dan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin (kanan). [Instagram/Bey Machmudin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bey lantas menuliskan pernyataan Sutopo  tentang dirinya sebagai berikut:

Pertama saya ketemu Pak Bey saat daftar lalu ukur jas. Saya batin ini orang kok cuek dan kucel amat. Bajunya berantakan. Cuek dan diajak ngobrol kurang welcome.

Saya lihat di biodata di daftar peserta masih muda banget. Kita pulang ya sendiri-sendiri tak ada basa basi pertemanan. Saya juga tidak tahu naik apa Pak Bey waktu itu.

Saat pendidikan di kelas Pak Bey cuek, pendiam dan nggak gaul sama yang lain. Tak pernah tanya atau ngasih komentar. Yang lain pada ngumpul, nyanyi dan bercanda Pak Bey lebih banyak menyendiri.

Baca Juga: Pengakuan Penggali Kubur: Makam Sutopo Sangat Bagus, Tak Ada Genangan Air

Selesai diklatpim. Kita beberapa kali ketemu di Istana jika ada Ratas bahas bencana. Apalagi 2015 terjadi karhutla jadi kita ketemu beberapa kali.

Saya perhatikan Pak Bey sudah tidak agak cuek. Kerjanya koordinir wartawan istana. Sering berdiri sendirian di kursi di Istana tapi sering kesana kemari.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho saat bertemu Presiden Jokowi. Sutopo meninggal dunia karena kanker, Minggu (7/7/2019). [Biro Setpres]
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho saat bertemu Presiden Jokowi. Sutopo meninggal dunia karena kanker, Minggu (7/7/2019). [Biro Setpres]

Saya kaget juga saat Pak Bey dilantik eselon 1. Cepet banget kariernya. Setelah itu sering saya lihat di TV. Release semua kegiatan Presiden saya baca.

Release dari Pak Bey bahasanya santun, sederhana dan mudah dicerna. Saya bandingkan release saya yang hard, keras dan banyak data. Kalau saya bikin release gaya Pak Bey mungkin enggak ada yang baca.

Saya salut dengan kerja keras Pak Bey. Dibalik kecuekan itu ternyata menyimpan kesederhanaan, kerja keras, rajin dan terbuka.

Baca Juga: Disebut Pejuang Kemanusiaan, Relawan Bencana Nyalakan Lilin untuk Sutopo

Bey lantas mengakhiri kenangannya tentang Sutopo dengan kalimat: Selamat jalan sahabat...

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI