Kejagung Belum Terima Salinan Surat Putusan Penolakan PK Baiq Nuril Dari MA

Sabtu, 06 Juli 2019 | 17:10 WIB
Kejagung Belum Terima Salinan Surat Putusan Penolakan PK Baiq Nuril Dari MA
Terpidana kasus pelanggaran UU ITE Baiq Nuril menjawab sejumlah pertanyaan wartawan usai menjalani sidang perdana pemeriksaan berkas memori PK di Pengadilan Negeri Mataram, NTB, Kamis (10/1). [ANTARA FOTO/Dhimas B. Pratama]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan belum menerima salinan surat putusan ditolaknya peninjauan kembali (PK) yang diajukan Baiq Nuril di Mahkamah Agung (MA).

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Mukri saat dihubungi pada Sabtu (6/7/2019).

"Kami, belum ya menerima salinan putusan dari Mahkamah Agung," kata Mukri dihubungi, Sabtu (6/7/2019).

Meski begitu Mukri mengaku sudah mendengar hasil putusan MA. Namun, hingga kini pihaknya belum menentukan waktu untuk mengeksekusi Nuril.

Baca Juga: Perempuan Mahardika Minta Baiq Nuril Dipertemukan Dengan Presiden Jokowi

"Ya,intinya kami masih menunggu. Kan prosesnya salinan putusan itu nanti diserahkan oleh MA kepada pengadilan Mataram dan ke kami. Baru nanti setelah menerima kami baru akan sikapi seperti apa-apanya," tutur Mukri.

Untuk diketahui, majelis hakim dalam persidangan MA terkait putusan sidang peninjauan kembali telah menolak permohonan terpidana Baiq Nuril. Putusan yang disampaikan Majelis Hakim Suhadi bersama anggotanya Desnayeti dan Margono tersebut tertuang dalam registrasi nomor W25.U1/249/HK.01/1/2019.

Secara langsung, putusan PK itu menerima kasasi yang disampaikan majelis hakim kasasi Mahkamah Agung pada tanggal 26 September 2018. Dalam putusan kasasi itu, Baiq Nuril dinyatakan telah terbukti bersalah menyebarkan rekaman dugaan pelecehan seksual.

Hakim kasasi menjatuhkan pidana hukuman untuk Baiq Nuril selama 6 bulan penjara dan denda Rp500 juta subsider 3 bulan kurungan. Vonis hukuman itu sesuai dengan Pasal 27 Ayat (1) juncto Pasal 45 Ayat (1) UU Nomor 11/2008 tentang ITE.

Baca Juga: Kasus Baiq Nuril, Perempuan Mahardika: Sahkan RUU Pelecehan Seksual

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI