Suara.com - Wacana Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk mengisi sejumlah jabatan menteri dari kalangan anak muda pada Kabinet Kerja Jilid II ditanggapi Politisi PDI Perjuangan Zuhairi Misrawi.
Zuhairi mengemukakan partainya memiliki banyak stok kader muda potensial yang bisa menduduki kursi menteri pada periode kedua.
Meski begitu, ia mengemukakan daftar nama usulan menteri hingga pos-pos menteri yang diinginkan baru bisa dibahas pada pertengahan Juli nanti. Namun saat menyinggung soal menteri muda, Zuhairi menyebut partai berlambang banteng moncong ptuih itu memiliki banyak kader muda yang bisa diajukan.
"Sekjen kami masih muda, Hasto Kristianto, Ahmad Basarah juga masih muda. Andreas Pereira juga masih muda. Di DPP banyak sekali yang masih muda-muda," kata Zuhairi dalam diskusi 'Ribut Rebut Kursi Menteri' di D'Consulate Resto, Jakarta Pusat, Sabtu (6/7/2019).
Baca Juga: Eks Parpol Pendukung Prabowo Boleh Gabung, PKB: Tapi Tak Harus Jadi Menteri
Terkait bagi-bagi kursi menteri, PDI Perjuangan tampak lebih kalem ketimbang partai politik pendukung Jokowi - Maruf Amin di Pilpres 2019. Zuhairi bahkan memilih bungkam saat dikonfirmasi kemungkinan pos kementerian yang akan diisi oleh kader-kader PDI Perjuangan.
Pada Kabinet Kerja jilid I, setidaknya ada empat kursi menteri dan satu pejabat kabinet yang dihuni kader PDI Perjuangan. Nama-nama tersebut meliputi posisi Sekretaris Kabinet yang diisi Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kemenkumham Yasonna Laoly, dan Kemenko PMK Puan Maharani.
"Itu hak prerogatif presiden. Jadi presiden nanti akan menentukan. Dikomunikasikan dengan parpol termasuk PDIP Perjuangan," tandasnya.