Disamakan dengan Soekarno, Sidarto: Jokowi Ambialih Sumber Daya dari Asing

Jum'at, 05 Juli 2019 | 20:45 WIB
Disamakan dengan Soekarno, Sidarto: Jokowi Ambialih Sumber Daya dari Asing
Anggota Watimpres Sidarto Danusubroto di acara halal bihalal relawan Jokowi. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia Sidarto Danusubroto menyejajarkan Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden sekaligus Bapak Proklamator Soekarno dalam hal kepemimpinan.

Sidarto menilai, Jokowi memiliki kesamaan sikap dengan Soekarno yang sama-sama tidak rela memberikan sumber daya alam Indonesia ke tangan asing.

"Bung Karno itu seorang idealis, belum ada sumber daya alam yang digadaikan ke luar belum ada, belum ada satu sen dolar saat itu yang masuk ke Indonesia, belum ada satu hektare hutan yang HPH-kan, dia (Jokowi) larang," ujar Sidarto saat memberi sambutan di acara Halal bi Halal Relawan Jokowi Bersatu di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2019).

Anggota Watimpres Sidarto Danusubroto di acara halal bihalal relawan Jokowi. (Suara.com/Novian)
Anggota Watimpres Sidarto Danusubroto di acara halal bihalal relawan Jokowi. (Suara.com/Novian)

Menurutnya, hal serupa yang pernah dilakukan Soekarno tercermin kembali pada sosok Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Baca Juga: Minta Relawan Contoh Sifat Jokowi, TGB: Beliau dari Rakyat, Bukan Elite

"Saat in,  saya menemukan kembali seorang presiden yang mengambil kembali, mengambil kembali sumber daya alam yang dulu diberikan kepada orang asing sekarang diambil kembali oleh Pak Jokowi, Rokan, Bontang, Freeport betul enggak?" sambungnya.

Ia juga kemudian menyinggung soal kedekatan Jokowi dengan para pemimpin negara di dunia. Jokowi, kata dia, sangat disenangi oleh pemimpin dan media luar.

"Bayak media, New York Times, terakhir koran dari Saudi menokohkan seorang Jokowi. Artinya apa? Dengan pemimpin seperti dia (Jokowi).  Dalam 2030, kita akan jadi negara kelima di dunia dengan kekuatan ekonomi. (Tahun) 2045 kita menjadi kekuatan ekonomi keempat di dunia," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI