Suara.com - Seorang pria yang mengaku pribumi Bogor dan mengancam para pekerja perantauan akhirnya meminta maaf. Permintaan maaf tersebut disampaikan di hadapan pihak kepolisian.
Video permintaan maaf tersebut diunggah dalam akun Instagram @fakta.indo. Dalam video, pria mengaku pribumi Bogor yang bernama Mulyadi meminta maaf atas perbuatan yang telah dilakukan.
"Pria asal Bogor yang sebelumnya viral karena membentak orang-orang pendatang di Bogor meminta maaf dan mengaku tak ingin memecah belah persatuan bangsa," tulis akun tersebut seperti dikutip Suara.com, Jumat (5/7/2019).
Dalam video berdurasi singkat itu, tampak Mulyadi berdiri tepat disamping anggota kepolisian dan TNI. Sembari memasang tangan meminta maaf, Mulyadi menjelaskan kronologi kejadian.
"Saya atas nama mulyadi pada hari ini selasa, 2 juli 2019 pukul 16.00 WIB memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh Warga Negara Republik Indonesia atas kejadian pada tanggal 24 Juni 2019, video yang sudah terlanjur viral di media sosial," ungkap Mulyadi.
Mulyadi mengaku sama sekali tidak bermaksud untuk membuat suasana menjadi tidak kondusif dengan mengancam para pekerja perantau.
"Untuk itu sekali lagi saya tidak ada maksud untuk membuat suasana negara RI tidak kondusif," tutur Mulyadi.

Sebelumnya, dalam video yang beredar sejumlah pekerja yang mengenakan seragam berwarna biru laut berdiri memanjang menempel dinding Anjungan Tunai Mandiri.
Tampak seorang pria mengenakan kaos kerah berwarna oranye, topi dan kacamata hitam (Mulyadi) menghardik para pekerja. Pria tersebut awalnya menanyakan darimana asal para pekerja. Satu per satu pekerja menjawabnya, mayoritas berasal dari luar Bogor.
Baca Juga: Terungkap! Anies Belum Punya Solusi Kongkret Atasi Udara Buruk Jakarta
Si pria berbaju oranye tersebut menduga para pekerja luar daerah itu bisa masuk ke perusahaan yang berada di Bogor lantaran melalui jalur belakang alias membayar.