Putin Salahkan NATO Atas Kehancuran di Libya

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 05 Juli 2019 | 13:17 WIB
Putin Salahkan NATO Atas Kehancuran di Libya
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menyinggung sengketa perdagangan antara AS dan China, Putin mengatakan ekonomi global akan dirugikan jika kedua negara gagal menemukan jalan keluar dari gesekan perdagangan.

"Seluruh ekonomi global akan dirugikan, dengan perdagangan global turun 17 % pada 2024 dan PDB global turun 2 %," kata dia, seraya menambahkan ini akan berdampak buruk bagi semua orang.

"Kami ingin mereka mencapai kesepakatan yang akan bermanfaat bagi mereka berdua," kata dia, seraya menambahkan tidak ada upaya yang harus dilakukan untuk mencapai kesepakatan.

Presiden AS Donald Trump dan sejawatnya dari China Xi Jinping sepakat pada KTT G20 pada Sabtu di Osaka untuk memulai kembali perundingan perdagangan.

Baca Juga: Uni Eropa Serukan Gencatan Senjata di Libya

Sejak mengambil alih kantor pada tahun 2017, Trump telah mengatakan bahwa China mengobarkan perang dagang melawan AS dengan mensubsidi bisnis milik negara Cina, mencuri kekayaan intelektual AS selama bertahun-tahun dan menekan perusahaan-perusahaan Amerika untuk berbagi rahasia dagang jika mereka ingin melakukan bisnis di China .

Mengomentari perpanjangan sanksi Rusia terhadap Uni Eropa hingga akhir tahun 2020, Putin menggarisbawahi bahwa negara-negara Uni Eropa kehilangan jutaan dolar karena sanksi, tetapi mengakhiri sebagian besar tergantung pada Uni Eropa.

Uni Eropa pertama kali menjatuhkan sanksi ekonomi pada Rusia pada tahun 2014 atas perannya dalam konflik di Ukraina.

Sebagai tanggapan, Rusia menghentikan impor beberapa makanan Eropa dan produk lainnya.

Ukraina telah dirusak oleh konflik sejak Maret 2014 setelah aneksasi Krimea oleh Rusia setelah pemungutan suara kemerdekaan yang ilegal.

Baca Juga: Enam Orang Tewas Akibat Serangan Roket di Ibu Kota Libya

Majelis Umum PBB memilih untuk mengumumkan pencaplokan Rusia secara ilegal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI