Suara.com - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lalu Mara Satriawangsa menilai ada gelagat bahwa Musyawarah Nasional (Munas) partai berlambang beringin itu akan mengarah kepada calon tunggal yang didorong untuk menjadi ketua umum.
Jika benar terjadi, Lalu mengatakan hal tersebut tidak baik, lantaran selama ini Partai Golkar dikenal demokratis dalam pemilihan ketua umum.
Lalu mengungkapkan, gelagat ke arah calon tunggal terlihat dari belum adanya rapat pleno harian dari DPP Partai Golkar untuk memutuskan jadwal Rapimnas sebagai wadah penetapan waktu pelaksanaan Munas.
"Dampaknya hingga saat ini belum juga dibentuk Komite Pemilihan Ketua Umum, dan pembentukan OC dan SC. Mengingat waktu yang sudah mepet, maka kesan yang muncul adalah ada gelagat untuk menciptakan calon tunggal," ujar Lalu dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Jumat (5/3/2019).
Baca Juga: Golkar Gelar Musyawarah Nasional Desember 2019
Imbasnya dari ketiadaan Komite Pemilihan itu, menyebabkan pembahasan dan penetapan persyaratan untuk mencalonkam menjadi ketua umum Partai Golkar belum juga dilakukan.
"Akibatnya, kader yang berkehendak untuk maju serba salah. Mau sosialisasi ke DPD dan pemilik hak suara bisa salah karena bisa dianggap tidak santun, sementara diam saja juga salah. Bisa dinilai tidak serius oleh pemilik hak suara," tandasnya.