Tema yang diangkat dalam UNPSF adalah "Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan melalui Penyampaian Layanan yang Efektif, Transformasi Inovatif, dan Lembaga yang Bertanggung Jawab".
Selain menghadiri pertemuan utama, Mensos juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Tenaga Kerja dan Perlindungan Sosial Penduduk Azerbaijan. Keduanya bertukar pengalaman tentang penanganan dan pelayanan kepada masyarakat di bawah garis kemiskinan.
"Azerbaijan memiliki jumlah penduduk sekitar 10 juta orang. Angka kemiskinannya 3 persen dan pengangguran 5 persen. Negara ini kaya minyak. Pelayanan penanggulangan kemiskinan relatif managable. Mereka banyak memiliki program perlindungan sosial, seperti jaminan perumahan dan pemberian bantuan-bantuan alat untuk penyandang disabilitas. Kita sama-sama saling belajar mengenai upaya perlindungan sosial ini," kata Mensos.
Sementara itu, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Edi Suharto, mengatakan, dalam pertemuan itu, Kemensos mendapat kesempatan untuk memaparkan inovasi pelayanan yang telah dilakukan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Balai ini telah berhasil dalam memberikan pelayanan rehabilitasi sosial melalui penjangkauan terhadap penyandang disabilitas intelektual.
Baca Juga: Cukup Informatif, Kemensos Terima Keterbukaan Informasi 2018
"Kalau dulu penyandang disabilitas yang harus ke balai, maka saat ini, kami yang melakukan jemput bola menjangkau mereka. Mereka juga tidak diharuskan tinggal di balai, namun tetap berada di lingkungan tempat tinggal semula," tuturnya.
Atas peran tersebut, lanjut Edi, BBRSPDI Kartini meraih penghargaan TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018 yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Penghargaan diberikan atas Pelayanan Penjangkauan (outreaching) Melayani Penyandang Disabilitas di masyarakat