Tak Terima Dibotaki, Puluhan Anak Punk Serang Markas Satpol PP

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 05 Juli 2019 | 08:16 WIB
Tak Terima Dibotaki, Puluhan Anak Punk Serang Markas Satpol PP
Ilustrasi garis polisi. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belasan orang tak dikenal melakukan aksi teror serta penyerangan ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang, Sumatera Barat, pada Jumat (5/7/2019) dini hari tadi.

"Petugas sedang piket seperti biasanya, kemudian mereka datang secara tiba-tiba di kantor sekitar pukul 00.15 WIB," kata Kepala Bidang Tibum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Padang, Erius Rahman, Jumat.

Jumlah orang yang datang ke Kantor Satpol PP Padang di Jalan Tan Malaka diperkirakan antara 15 hingga 20 orang, membawa senjata berupa besi, kayu, dan lainnya.

Melihat hal itu petugas piket berusaha menjalin komunikasi untuk menenangkan situasi, namun kontak fisik tidak terelakkan.

Baca Juga: Sudah Membaik, Anak Punk yang Dibacok Senjata Tajam Ternyata Warga Citayam

Salah seorang personel Satpol PP bernama Angga, mengalami luka pada bagian pinggang.

Pihak Satpol PP Padang berhasil mengamankan sebanyak empat orang dari kawanan tamu tak diundang itu, sementara yang lainnya berusaha melarikan diri.

Sekitar satu jam setelah penyerangan kembali diamankan tiga orang lainnya di kawasan Permindo Padang, yang dibantu oleh warga.

Belakangan diketahui pelaku penyerangan adalah kelompok yang sering berada di kawasan Permindo, biasa disebut "anak punk".

Diketahui motif mereka datang ke Kantor Satpol PP karena tidak terima diamankan beberapa hari sebelumnya, dibina di Dinas Sosial Padang, dan dibotaki.

Baca Juga: Warga Pancoran Mas Dikejutkan Temuan Anak Punk Berlumuran Darah

"Sempat juga mereka mengancam akan merusak pos pengamanan di Pasar Raya Padang, setelah kami cek ternyata kondisinya aman," katanya.

Hingga pukul 02.00 WIB total ada tujuh orang yang diamankan di Kantor Satpol PP Padang, satu di antaranya adalah perempuan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI