Berbulan-bulan Dikarantina, Harimau Sumatra Korban Jerat Akhirnya Mati

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 04 Juli 2019 | 13:19 WIB
Berbulan-bulan Dikarantina, Harimau Sumatra Korban Jerat Akhirnya Mati
Ilustrasi warga mengevakuasi harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang telah dibius di Nagari Mandeh, Kab.Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Jumat (27/5).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harimau Sumatra jantan yang diberi nama Inung Rio yang ditemukan terjerat dan dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra Dharmasraya (PRHSD) untuk menjalani perawatan, akhirnya mati.

Dikutip dari Antara, Kepala BKSDA Sumatera Barat Erly Sukrismanto menjelaskan, harimau Inung Rio sempat menjalani masa karantina selama 14 hari, meliputi observasi dan perawatan intensif.

Harimau Inung Rio ditemukan salah satu pekerja di perusahaan PT Gemilang Cipta Nusantara (RAPP Group) di kawasan Restorasi Ekosistem Riau (RER), tergeletak tak berdaya karena terkena jerat di Desa Sangar, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan Riau, Maret 2019.

Selanjutnya, Wildlife Rescue Unit (WRU) yang terdiri atas BBKSDA Riau dan PRHSD menuju lokasi untuk mengevakuasi Inung Rio.

Baca Juga: Lagi, Pekerja Perkebunan di Riau Tewas Diduga Diterkam Harimau

Tim membutuhkan waktu sampai lokasi selama 22 jam, yang harus ditempuh melalui sungai dengan perahu kecil, kemudian dilanjutkan kendaraan darat untuk sampai PRHSD Dharmasraya, Sumatera Barat.

Pada 25 Maret hingga 11 April 2019, harimau Inung Rio menjalani masa karantina karena luka parah di bagian kaki depan kiri dan sempat demam lebih dari 40 derajat Celcius.

Selama dikarantina, harimau berumur tiga tahun dengan berat 95 kilogram saat ditemukan itu, terlihat masih normal beraktivitas dan sifat keliarannya masih ada.

Sifat kewaspadaan harimau Inung Rio juga masih tinggi dan langsung mengeluarkan suara peringatan ketika didekati manusia, sementara nafsu makan sangat baik ketika diberi daging babi.

Sampai 12 April 2019, kondisi Inung Rio baik dan tidak memperlihatkan sakit serius. Namun pada Minggu (14/4), harimau itu terlihat mengalami penurunan aktivitas.

Baca Juga: KLHK dan Mitra Berhasil Identifikasi Individu Baru Harimau Sumatera

Rambut Rontok Hingga Kejang-kejang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI