Andi Arief Sebut Oposisi Jangan Merasa Pasti Masuk Surga, Sindir Siapa?

Kamis, 04 Juli 2019 | 12:51 WIB
Andi Arief Sebut Oposisi Jangan Merasa Pasti Masuk Surga, Sindir Siapa?
Andi Arief (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Partai Demokrat Andi Arief kembali membuat cuitan bernada sindiran. Kali ini, ia menyindir mengenai posisi oposisi.

Melalui akun Twitter miliknya @andiarief_, Andie Arief menyebut bila suatu partai bisa oposisi atau minoritas di parlemen lantaran terpaksa maupun pilihan.
Meski demikian, ia meminta agar oposisi tidak merasa pasti masuk ke surga. Sebab, akan tiba waktunya oposisi akan membutuhkan bantuan partai yang dianggap neraka.

"Menjadi oposisi atau tepatnya minoritas di parlemen bisa karena terpaksa atau karena pilihan. Tapi jangan merasa pasti masuk surga," kata Andi Arief seperti dikutip Suara.com, Kamis (4/7/2019).

"Karena suatu saat pasti akan meminta tolong partai yang dianggap masuk neraka, misalnya kurangnya syarat kursi pilkada," imbuhnya.

Baca Juga: Bikin Speechless, Ini Kata-kata Terakhir 7 Tokoh Dunia Sebelum Wafat

Andi Arief menjelaskan, selama ini belum pernah ada oposisi yang sukses di parlemen untuk menjatuhkan pemerintahan. Ia memberikan contoh jatuhnya rezim kepemimpinan Soeharto pada 1998 akibat dorongan oposisi jalanan.

"Belum pernah ada oposisi atau minoritas sukses di parlemen dalam hal menjatuhkan pemerintahan. Belum ada. Tahun 1998 jatuhnya Soeharto karena oposisi jalanan memaksa mayoritas parlemen (Golkar) meminta mundur Soeharto," ungkap Andi Arief.

Tak hanya itu, pada 2010 lalu ada upaya menggulingkan pemerintahan melalui kasus Century juga bukan digawangi dari oposisi. Melainkan datang dari para oportunis yakni koalisi PKS dan Golkar yang bermain mata dengan Gerindra dan PDIP.

Meski demikian, upaya menggulingkan pemerintahan tersebut juga menemui kegagalan.

"Begitu juga tahun 2010, upaya menggulingkan pemerintah melalui kasus Century juga bukan dari oposisi atau minoritas parlemen, tapi datang dari oportunisme dalam koalisi (PKS dan Golkar yg main mata dengan Gerindra dan PDIP). Upaya penggulingan itu juga gagal total," pungkasnya.

Baca Juga: Kejagung Rekomendasikan 5 Jaksa Daftar Capim KPK, Ini Nama-namanya

Pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak seluruh gugatan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, partai koalisi Prabowo belum menentukan pilihan politik. PAN, Gerindra dan juga Demokrat masih belum menunjukkan sikap politik mereka, apakah akan mendukung koalisi pemerintahan Jokowi atau menjadi oposisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI