Habis #2019GantiPresiden, Terbitlah #KamiOposisi

Kamis, 04 Juli 2019 | 10:44 WIB
Habis #2019GantiPresiden, Terbitlah #KamiOposisi
Tagar #KamiOposisi. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Semangat mencintai negeri," cuit Mardani dalam postingan pertama #KamiOposisi seperti dikutip SUARA.com, Rabu (3/7/2019).

Dalam cuitan berikutnya, Mardani Ali Sera mengaku sudah mengontak Sang Alang untuk menciptakan lagu berjudul #KamiOposisi.

"Sudah kontak-kontakan dengan musisi keren @SangAlang_107, Insya Allah beliau siap ciptakan lagu #KamiOposisi," kicau Mardani Ali Sera.

Tagar dan gerakan yang digalang oleh Mardani Ali Sera seolah kian menguatkan sinyal bahwa PKS--partai yang memayungi Mardani--bakal berdiri di sisi berseberangan dengan pemerintah alias oposisi.

Baca Juga: Mardani: PKS Lebih Baik Temani Partai Gerindra Jadi Oposisi

Tagar tersebut disentil oleh politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Antoni. Dia menilai seruan 'kami oposisi' hanya dikesankan heroik, tapi sebenarnya tidak ada pilihan lain. Diduga, sentilan itu merujuk ke PKS.

Menurut Raja Antoni, hal itu tidak seperti partai lain yang berupaya mengetuk pintu koalisi, meski sepakat bulat untuk menutup pintu tersebut.

"Alkisah sebuah partai. Teriak "Kami Oposisi!" Terkesan heroik. Tapi sebenarnya tidak ada pilihan lagi saja. Tidak seperti teman-temannya yang masih berusaha keras mengetuk pintu koalisi, khusus yang satu ini semua sepakat bulat: "pintu sudah tertutup!" Malu hati akhirnya teriak #KamiOposisi," cuit Raja Antoni melalui akun Twitter @AntoniRaja.

Sebelumnya, Mardani Ali Sera memang mengisyaratkan sikap partainya yang akan kembali bertindak sebagai oposisi di masa pemerintahan 2019-2024. Oposisi dinilainya sebagai satu instrumen penting dalam demokrasi.

Mardani mengatakan oposisi adalah salah satu bentuk upaya membangun negeri karena berperan mengawasi kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Sinyal PKS Jadi Oposisi, Mardani: Yang Baik Didukung, Buruk Kita Tolak!

"Oposisi (Partai maupun rakyat) sebagai penyeimbang atas kekuasaan, melakukan pengawasan dan pengawalan agar pemerintahan berjalan sesuai koridor dan tidak sewenang-wenang. Yang baik didukung, yang kurang baik kita kritisi, yang buruk kita tolak," kata Mardani dikutip Suara.com dari Twitternya, Minggu 30 Juni 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI