Suara.com - Boeing, pada Rabu (3/7/2019), mengumumkan akan mengalokasikan dana sebesar 100 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 1,4 triliun kepada sejumlah organisasi untuk membantu keluarga para korban kecelakaan pesawat Boeing 737 Max di Indonesia dan Ethiopia.
Langkah Boeing itu adalah satu dari sejumlah kebijakan yang paling gamblang menunjukkan bahwa produsen pesawat AS itu turut bertanggung jawab atas dua kecelakaan yang merengut nyawa 346 orang tersebut.
"Kami di Boeing menyesalkan kehilangan tragis dalam dua kecelakaan ini dan nyawa-nyawa yang hilang akan terus menjadi beban dalam hati dan pikiran kami selama bertahun-tahun," demikian kata pemimpin eksekutif Boeing, Dennis Muileburg dalam pernyataan resminya.
"Kami menghaturkan simpati terdalam untuk keluarga dan orang-orang terkasih dari korban, dan kami berharap upaya ini bisa memberikan mereka rasa tenang," lanjut Muilenburg.
Baca Juga: AS Temukan Masalah Baru dalam Pesawat Boeing 737 Max
Boeing sendiri sudah digugat oleh sejumlah keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 610 yang jatuh di Laut Jawa pada Oktober 2018 dan Ethiophian Airlines 302 yang jatuh pada Maret 2019 lalu.
Selain para keluarga korban, beberapa maskapai penerbangan yang mengoperasikan pesawat Boeing 737 Max - yang hingga saat ini masih dilarang terbang di seluruh dunia - juga menuntut ganti rugi.
Adapun uang 100 juta dolar yang disiapkan oleh Boeing itu akan dikucurkan dalam beberapa tahun dan dimanfaatkan untuk biaya pendidikan, membantu kehidupan, serta mengembangkan perekonomian keluarga para korban.
Boeing mengatakan akan bekerja sama dengan pemerintah lokal dan organisasi nirlaba untuk mendistribusikan dana tersebut. [Reuters/The New York Times]
Baca Juga: Hancurkan Pasar Boeing, Airbus Kirim A350 Pertamanya ke Japan Air Lines