Suara.com - Setidaknya 47 polisi terluka dan 60 warga ditangkap menyusul aksi protes di Israel, setelah seorang polisi Israel menembak seorang remaja Ethiopia hingga tewas.
Solomon Tekah (19), seorang Yahudi berkulit hitam dari Ethiopia, meninggal dunia pada Minggu (30/6) malam ketika polisi menembakinya di area Kiryat Haim, Haifa.
Insiden itu kemudian memicu aksi protes yang meluas.
Para pengunjuk rasa di ibu kota, Tel Aviv, memblokir salah satu jalan utama dekat Menara Azrieli, dan membakar mobil-mobil yang ingin melintas.
Baca Juga: Israel Tangkap dan Tahan Menteri Palestina
Kemacetan lalu lintas sepanjang satu kilometer pun terjadi akibat aksi tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meminta para demonstran untuk berhenti menutup jalan.
Dia juga menyampaikan belasungkawa atas kematian Tekah.
Lebih dari 140.000 orang Yahudi Ethiopia tinggal di Israel. Sepanjang tahun 1984-1991, sekitar 80.000 orang Yahudi Ethiopia bermigrasi ke negara itu.
Mereka hidup terisolasi selama bertahun-tahun dan baru diakui oleh otoritas agama Israel setelah beberapa lama.
Baca Juga: Lancarkan Aksi Balasan Kepada Hamas, Israel Blokade Laut di Gaza
Di tahun-tahun sebelumnya, orang-orang Yahudi Ethiopia mengadakan demonstrasi untuk menentang rasisme dan diskriminasi di Israel.
Menurut media Israel, sejak 1997, sekitar 11 warga Ethiopia tewas dalam bentrokan dengan polisi.
Sumber: Anadolu Agency