Geger Lagi Tulisan yang Catut Gus Mus, Pendukung Jokowi Minta Maaf

Rabu, 03 Juli 2019 | 11:12 WIB
Geger Lagi Tulisan yang Catut Gus Mus, Pendukung Jokowi Minta Maaf
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, K. H. Moh. Mustofa Bisri atau Gus Mus [Twitter Gus Mus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tulisan tentang agama yang diklaim sebagai karya Mustasyar (Dewan Penasihat) PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus kembali beredar di media sosial.

Tulisan yang berjudul 'Ketika Agama Kehilangan Tuhan'  itu dimuat di situs web santrionline.net dan baru-baru ini dibagikan ke Twitter oleh akun pendukung Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin.

"Dulu agama menghancurkan berhala. Kini agama jadi berhala. Tak kenal Tuhannya, yang penting agamanya. Dulu orang berhenti membunuh karena agama. Sekarang orang saling membunuh karena agama," kutip @Barna_byo di kicauannya.

Namun, tampaknya si pemilik akun kemudian menyadari bahwa tulisan dalam artikel itu sebenarnya bukan buatan Gus Mus.

Baca Juga: Terbitkan SP3 Kasus Puisi Sukmawati, Kapolri Dinilai Gagal

Ia lantas segera meminta maaf pada Gus Mus dan keluarga serta menghapus tweet-nya.

Permintaan maaf akun pendukung Jokowi - (Twitter/@Barna_byo)
Permintaan maaf akun pendukung Jokowi - (Twitter/@Barna_byo)

"Yth Kyai @gusmusgusmu Mbak @tsuroiya Gus @ulil, Mas @masova @lebahtangkai dan yang lainnya.

Mohon maaf atas kebodohan dan keteledoran saya mem-posting artikel yang mencatut nama Kyai Gus Mus," ungkap @Barna_byo, Senin (1/7/2019).

Dirinya juga menyertakan cuitan lawan Ienas Tsuroiya, putri Gus Mus, yang berisi tentang klarifikasi bahwa tulisan itu bukan milik Gus Mus.

Rupanya dulu tulisan itu dijadikan pembelaan untuk puisi kontroversial Sukmawati Soekarnoputri yang berjudul 'Ibu Indonesia'. Si penyebar kemudian 'meminjam' nama Gus Mus untuk dicatut sebagai penulis, meskipun sebenarnya bukan.

Baca Juga: Polisi Disebut Tak Pernah Periksa Sukmawati Sebelum SP3 Terbit

"Sekali lagi saya tegaskan, postingan yang beredar di WA itu, BUKAN tulisan Abah," tulis Ienas awal April 2018 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI