Wapres JK Sebut Koalisi Jokowi Sudah Aman di Parlemen

Selasa, 02 Juli 2019 | 18:44 WIB
Wapres JK Sebut Koalisi Jokowi Sudah Aman di Parlemen
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan porsi partai pendukung Jokowi - Maruf Amin sudah aman di parlemen. Setidaknya jumlah kursi di DPR RI yang berasal dari partai pengusung Jokowi - Maruf Amin mencapai 60 persen.

JK kemudian membandingkan dengan Pilpres 2014, saat itu dirinya dengan Jokowi masih harus mencari partai politik tambahan agar menguasai parlemen sebesar 50 persen. Berbeda dengan kini, JK menilai kursi parpol di parlemen sudah aman.

"Kalau kita bandingkan 2014. Waktu 2014, mula-mula awalnya saya dengan pak Jokowi koalisinya hanya 41 persen," kata JK ditemui di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2019).

"Jadi supaya di atas 50 persen (tahun 2014) jadi kita masuk PAN, Golkar, PPP menjadi 60 persen. Sekarang koalisi yang mendukung pak Jokowi sudah 60 persen. Artinya bahwa sudah cukup aman, pemerintah ini di DPR sebenarnya," ujarnya.

Baca Juga: Luhut Bocorkan Akan Ada Investor Besar Asal Jepang Temui Jokowi

Pada Pilpres 2019, Jokowi - Maruf Amin didukung sembilan partai, yakni PDI Perjuangan, PKB, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura, Partai NasDem, PKPI, Perindo, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Lima diantaranya yaitu PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PKB dan PPP lolos ambang batas parlemen berdasarkan penetapan perolehan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU).

JK menerangkan, 60 persen parlemen saat ini diisi oleh pemerintahan, bukan berarti membangun pemerintah otoriter.

Menurut JK, kritik tidak hanya dilontarkan partai oposisi. Terkadang kata dia, partai dari pemerintah juga melemparkan kritiknya.

"60 persen juga itu kan kadang-kadang tetap memberikan kritik ke pemerintah juga, tetap. Tidak berarti semuanya langsung ditunggu otoriter tidak. Karena dibutuhkan, pemerintah juga butuh kritik," tandasnya.

Baca Juga: Jadi Wapres Dua Kali, JK Ungkap Perbedaan Kerja dengan Jokowi dan SBY

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI