Suara.com - Partai Gerindra menegaskan bahwa rencana pertemuan atau rekonsiliasi antara Prabowo Subianto dengan Jokowi bukan bertujuan untuk bagi-bagi jatah kursi. Melainkan untuk kepentingan nasional bukan penguasa.
Hal itu disampaikan admin Partai Gerindra melalui akun Twitter resminya @Gerindra pada Selasa (2/7/2019) sepertu yang dilihat Suara.com.
"Pada intinya yang harus disadari adalah rekonsiliasi ditawarkan tidak hanya sebagai basa-basi apalagi untuk bagi-bagi kursi. Jangan kita menghilangkan perbedaan hanya demi amannya sebuah pemerintahan yang notabene kebijakannya tidak menguntungkan rakyat," cuit akun @Gerindra dikutip Suara.com, Selasa (2/7/2019).
Melalui akun resminya tersebut, Gerindra juga tidak mempermasalahkan polemik yang terjadi di antara pendukung ihwal rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi yang dikabarkan berlangsung dalam waktu dekat.
Baca Juga: Unggah Adegan Film Toy Story 4, Akun Instagram Warganet Ini Ditangguhkan
"Yang salah bukan 'Rekonsiliasi' tapi apa tujuan dari rekonsiliasi itu sendiri. Untuk kepentingan nasional kah atau semata untuk kepentingan penguasa selama 5 tahun kedepan," tulis akun Twitter @Gerindra.
Gerindra juga menegaskan bahwa tujuan rekonsiliasi tak sekadar mengurangi dampak terpolarisasinya politik atau masih terpecahnya massa pasca putusana sengketa Pilprer 2019 oleh Mahkamah Konstitusi.
Jika hanya itu tujuannya, maka dikatakan akun @Gerindra, rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi tidak akan berhasil.
"Sudah kami sampaikan berulang kali jika rekonsiliasi hanya untuk menyatukan perbedaan, itu tidak akan berhasil. Tidak penting rasanya menghilangkan perbedaan hanya demi amannya sebuah posisi," tulis akunTwitter @Gerindra.
Baca Juga: Belum Terima Kekalahan, Heboh Tagar #PrabowoJanganHadiriPelantikan