Suara.com - Satuan tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau mengerahkan tiga unit helikopter pengebom guna mengatasi Karhutla yang melanda Rokan Hilir.
Helikopter pengebom itu bukan untuk berperang, melainkan memuat air untuk memadamkan kebakaran di sejumlah titik wilayah di Provinsi Riau.
Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger mengatakan, tiga helikopter bantuan itu diterbangkan ke wilayah Teluk Bano dan Tanjung Leban.
"Hari ini fokus kita masih di Teluk Bano dan Tanjung Leban Rokan Hilir. Ada tiga helikopter beroperasi ke sana," kata Edwar sebagaimana dilansir Riauonline.co.id (jaringan Suara.com).
Baca Juga: Manggala Agni Turun ke Lapangan, Titik Panas di Kaltim Bukan Karhutla
Ketiga helikopter yang diharapkan mengatasi Karhutla melalui operasi pengeboman air atau water bombing tersebut masing-masing jenis Sikorsky, Mi-171 dan Kamov.
Tiga helikopter yang mulai beroperasi sejak Riau menetapkan status siaga Karhutla awal tahun ini tersebut mulai difokuskan beroperasi ke wilayah Rokan Hilir sejak akhir pekan kemarin. Tercatat, lebih dari 40 hektare lahan terbakar di wilayah tersebut.
Kondisi itu berpotensi semakin meluas karena cuaca di wilayah itu saat ini cukup panas dan minim hujan. Sementara, lokasi lahan terbakar sendiri berjenis gambut yang pada saat musim panas ini dengan mudah berpotensi terbakar.
Selain mengandalkan upaya pemadaman dari udara, upaya penanggulangan juga dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat setempat. "Semoga semuanya bisa diatasi dengan baik," ujar Edwar.
Hingga awal Juli 2019 ini, tercatat lebih dari 3.211 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.426.83 hektare.
Baca Juga: KLHK : Kawasan Hidrologis Gambut Penting dalam Pengendalian Karhutla