Tetesan Air Sampah Warga Jakarta di Jalanan Jadi Masalah, Bekasi Protes!

Selasa, 02 Juli 2019 | 13:09 WIB
Tetesan Air Sampah Warga Jakarta di Jalanan Jadi Masalah, Bekasi Protes!
Ilustrasi truk sampah (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi akan melayangkan surat protes kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait adanya truk sampah yang meneteskan air licit atau sampah. air sampah itu menetes dari truk sampah asal DKI Jakarta yang lewat bekasi.

Pemerintah Kota Bekasi sebetulnya telah memiliki empat armada penyapu jalan atau road sweeper yang dibeli senilai Rp15 miliar pada pertengahan 2018 lalu. Dua truk berkapasitas enam meter kubik dan dua truk lagi berukuran lima meter kubik.

"Secepatnya akan kita kirim surat ke DKI agar persoalan ini menjadi perhatian mereka untuk memperbaiki truk sampahnya," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Yayan Yuliana di Bekasi, Selasa (2/7/2019).

"Pembelian truk penyapu jalan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018," lanjut Yayan.

Baca Juga: Bayi Dibuang ke Tempat Sampah Stasiun Pasar Minggu, Kondisinya Bikin Miris

Pembelian truk ini tidak hanya untuk membersihkan air licit bekas truk sampah DKI saja. Namun untuk menjaga kebersihan di ruas jalan protokol seperti Jalan Sudirman, Ahmad Yani, Cut Meutia, dan Jalan Chairil Anwar.

"Sebetulnya DKI juga membantu mengerahkan satu armada penyapu jalannya, itu bagian dari tanggung jawab mereka untuk membersihkan tetesan air licit," ungkapnya.

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Kustantinah Puji Wahyuni menambahkan, kemampuan yang dimiliki truk ini bukan hanya sebagai penyapu jalan, namun menyedot sampah dan menyemprot air.

"Menyedot lumpur dan tanah juga bisa, tapi jumlahnya nggak bisa banyak," kata Kustantinah.

Dia mengatakan, sebelum membeli pemerintah melakukan survei ke sejumlah daerah yang telah memiliki armada tersebut. Daerah yang didatangi seperti DKI Jakarta, Kota Depok dan Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Habiskan Rp 3,5 Miliar, Acara Jakarnaval Hasilkan 75,1 Ton Sampah

"Truk yang kita beli dipertimbangkan berdasarkan masukan dari daerah terdekat yang sudah memilikinya," kata dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI