Suara.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror meringkus lelaki bernama Para Wijayanto di hotel kawasan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/6) akhir pekan lalu. Wijayanto merupakan anggota kelompok teroris legendaris Jamaah Islamiah (JI).
Wijayanto memunyai sejumlah nom de guerre atau nama samaran seperti Abang, Adji Pangestu, Abu Askari, Ahmad Arief, dan Ahmad Fauzi Utomo.
Ia adalah amir atau pemimpin yang menggantikan amir JI sebelumnya, sejak tahun 2007. Dia disebut memunyai kemampuan intelijen dan merakit bom.
“Yang bersangkutan merupakan lulusan S1 Teknik Sipil salah satu universitas ternama di Jawa. Dari sisi kompetensi, yang bersangkutan memiliki kemampuan merakit bom dan kemampuan intelijen,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Senin (1/7/2019).
Baca Juga: Tangkap Terduga Teroris di Ponorogo, Densus 88 Sita Dokumen dan Motor
Saat ditangkap, Wijayanto tak sendirian. Ia diringkus bersama istrinya yang bermama Masitha Yasmin, dan seorang penghubung bernama Budi Suyoso.
Esoknya, Minggu (30/6), Densus 88 turut menangkap dua terduga teroris lain bernama Abdurahman dan Budi Tri alias Khaidir alias Gani.
Abdurahman yang merupakan tangan kanan Wijayanto diciduk di kawasan Kota Bekasi, Jawa Barat. Sementara Budi Tri yang merupakan pimpinan Jamaah Islamiah Jawa Timur, diciduk di kawasan Ponorogo, Jawa Timur.
"Semuanya sudah kami tangkap dan masih dalam pemeriksaan untuk mengungkap tersangka lain," katanya.
Selain menangkap, polisi juga menyita satu ton bahan peledak dan bom jenis yang meledak di Solo. Selain itu polisi juga mengamankan sejumlah kartu ATM.
Baca Juga: Berlangsung Dramatis, Densus Ringkus Terduga Teroris di Ponorogo