Suara.com - Sejumlah warga yang menjadi korban kebakaran di sekitar Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai mengumpulkan barang-barang sisa yang dianggap masih bisa digunakan atau laku dijual kembali. Mereka mulai mencari barang-barang di rumah atau kiosnya yang hancur terbakar setelah api benar-benar dinyatakan padam.
Pantauan Suara.com, di lokasi kebakaran, para warga hilir mudik membersihkan rumahnya. Mereka menggunakan berbagai alat seperti sapu dan serokan untuk membersihkan abu.
Orang-orang juga mulai mengangkuti berbagai barang seperti kayu, kardus, dan barang lainnya yang sudah tidak bisa terpakai. Barang-barang tersebut ditumpukkan di pinggir jalan untuk nanti dibereskan.
Tak hanya membersihkan rumah atau kiosnya, beberapa orang juga masih mencari benda yang sekiranya masih bisa digunakan atau dijual kembali. Salah satunya pemilik kios dagang sembako, Mugi.
Baca Juga: Cegah Kebakaran, Pendaki Gunung Slamet Diminta Jangan Buang Puntung Rokok
Saat ditemui, Mugi sedang mengeruk tumpukan abu menggunakan tangan dan sebatang kayu. Ia berharap ada barang yang masih bisa dijual.
"Lagi nyari saja nih, kali saja ada yang bisa dijual lagi. Saya kan dagang sembako," ujar Mugi di lokasi kebakaran, Senin (1/7/2019).
Ia mengaku mulai mencari barang-barang sisa sejak pukul 08.00 WIB. Sejauh ini, ia menyebut sudah menemukan beberapa barang seperti minyak, perkakas rumah tangga, pakaian, dan minuman kemasan.
"Dari pagi ada tadi minyak, kopi rencengan. Baju juga lumayan masih bisa dipakai. Kalau yang kebakar ya dibuang," kata Mugi.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran itu menghanguskan 66 bangunan milik warga di Jalan Jati Bunder, RT 16 Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (30/6/2019) dini hari. Penyebab kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik.
Baca Juga: Antisipasi Kebakaran, Pendakian Gunung Sindoro Diperketat
"Penyebabnya korsleting listrik, tapi kita belum tahu dari titik korsleting awalnya," kata Lurah Kebon Kacang, Aiman Abdul Latif, di Jakarta, Minggu.