Trump dan Kim pertama kali bertemu di Singapura pada Juni tahun lalu, dan keduanya sepakat untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama perihal denuklirisasi di Semenanjung Korea. Namun ternyata kemajuan dari pertemuan itu tidak terlalu besar.
Pertemuan kedua di antara mereka dilakukan di Hanoi, Vietnam, pada Februari lalu, dan gagal setelah kedua belah pihak tidak dapat mempersempit perbedaan pendapat soal keinginan AS agar Korea Utara menghentikan program nuklirnya dan keinginan Korea Utara untuk terbebas dari sanksi AS.
Hari yang Baik
Kim menyatakan bahwa jika Trump mau mengunjungi ibu kota Pyongyang, maka hal itu akan menjadi sebuah kehormatan besar.
Baca Juga: Trump Jadi Presiden AS Pertama yang Injakkan Kaki di Korea Utara
"Melewati garis perbatasan sudah menjadi kehormatan besar," kata Trump merujuk pada dirinya yang sekilas menginjakkan kaki di tanah Korea Utara di DMZ.
Trump juga menyebut, "ini adalah hari yang baik untuk seluruh dunia."
Dia menambahkan bahwa mereka harus "memindahkan gunung" untuk bisa melakukan pertemuan tersebut.
Trump tiba di Korea Selatan pada Sabtu malam untuk melakukan pertemuan dengan Moon setelah keduanya juga menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang. Di sela-sela KTT G-20 itulah Trump membuat sebuah cuitan di Twitter yang isinya mengajak Kim untuk bertemu, yang kemudian diterima oleh Kim.
Trump dan Kim bertemu di area DMZ yang disebut sebagai wilayah pengamanan gabungan (Joint Security Area/JSA) yang dijaga oleh prajurit dari dua Korea.
Baca Juga: Perundingan Trump-Xi Jinping Lancar, Perang Dagang AS-China Berakhir?
DMZ dibangun setelah Perang Korea tahun 1950-1953 selesai dengan gencatan senjata, sehingga menyisakan Korea Utara dan Pasukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang dipimpin oleh AS secara teknis masih dalam status berperang.