Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani merasa heran dengan klaim Sekjen PAN Eddy Soeparno yang menyatakan bahwa partainya tidak memiliki DNA sebagai oposisi.
Keheranan itu disampaikan Arsul Sani melalui akun Twitter pribadi miliknya @arsul_sani.
“Apa iya Mas Sekjen?” cuit Arsul seperti dikutip Suara.com, Minggu (30/6/2019).
Arsul kemudian membantah pernyataan Eddy tersebut dengan membeberkan sejumlah manuver politik PAN saat bergabung dalam koalisi pemerintahan mulai era Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Presiden ke-5 Susilo Bambamg Yudhoyono, dan terakhir era Presiden Jokowi.
Baca Juga: Sinyal PKS Jadi Oposisi, Mardani: Yang Baik Didukung, Buruk Kita Tolak!
“Sepertinya DNA oposisi PAN justru kental sekali bahkan ketika dalam pemerintahan sekalipun baik zaman Gus Dur, Pak @SBYudhoyono maupun Pak @jokowi. Lihatlah lontaran-lontaran Pak Amien Rais tiap era,” ujar Arsul.
Diketahui, isu oposisi ini mulai mencuat ke permukaan setelah gugatan sengketa Pilpres 2019 yang diajukan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno digugurkan Mahkamah Konstitusi. PAN sendiri diketahui merupakan salah satu partai pendukung Prabowo-Sandiaga yang tergabung dalam koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Sejak, MK menolak seluruh gugatan Prabowo, koalisi tersebut resmi dibubarkan.
Sejauh ini, sejumlah parpol dalam koalisi ini termasuk PAN juga belum menentukan sikap politiknya ke depan.