Koalisi Indonesia Adil Makmur Resmi Bubar, PKS Masih Berharap Terus Bersama

Sabtu, 29 Juni 2019 | 16:35 WIB
Koalisi Indonesia Adil Makmur Resmi Bubar, PKS Masih Berharap Terus Bersama
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. [Suara.com/Yosea Arga P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koalisi partai pendukung Capres dan Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno resmi dibubarkan usai keluarnya hasil putusan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2019.

Meski begitu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera berharap agar koalisi tersebut terus berlanjut. Selain itu, koalisi tersebut diharapkan mampu menjadi penyeimbang bagi pemerintah.

"PKS tentu ingin mencoba agar koalisi yang bertransformasi ini tetap dapat efektif untuk mengontrol pemerintahan," kata Mardani di Gado-Gado Boplo Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6/2019).

Mardani berharap, partai politik yang tergabung dalam koalisi tersebut tetap bersama. Diketahui, ada lima partai dalam Koalisi Adil Makmur, yakni Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat, dan Berkarya.

Baca Juga: Koalisi Bubar, PAN Singgung Luka Masyarakat yang Harus Diobati

"Harapannya tentu terus bersama," sambungnya.

PKS, kata Mardani, tak mampu berjuang sendiri sebagai oposan pemerintah. Pasalnya, akan berat mengkritisi pemerintahan jika diisi oleh satu atau dua partai.

"Lima-limanya perlu menyatu dan tidak baik kalau sendiri, tidak efektif," singkat Mardani.

Untuk diketahui, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memanggil seluruh petinggi partai Koalisi Indonesia Adil Makmur, untuk rapat di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2019).

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan ada beberapa poin yang diungkapkan Prabowo, yakni ucapan terima kasih kepada partai pendukung yang telah bekerja keras mulai dari awal hingga akhir Pilpres 2019.

Baca Juga: Mahfud MD: BPN Sudah Bubar, Jangan Lagi Ada Ribut-ribut Politik

Kemudian, permintaan maaf Prabowo kepada partai koalisi dan juga pendukungnya. Dengan hasil putusan MK, Prabowo merasa sudah berjuang untuk bisa membantu rakyat namun tetap harus mengikuti keputusan tersebut sebagai bentuk dari tanggung jawabnya.

"Beliau merasa bertanggung jawab pada persoalan-soalan ini, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh partai koalisi, kepada para pendukung, kepada seluruh elemen masyarakat yang memberikan dukungan amat besar," ujarnya.

Muzani juga menyampaikan, putusan MK bukan menjadi jalan akhir bagi Prabowo memperjuangkan suara rakyat. Karenanya, Prabowo meminta agar partai koalisi tetap menjalin komunikasi secara baik meskipun urusan Pilpres telah selesai.

"Sejak hari ini beliau menyampaikan terima kasih dan Koalisi Indonesia Adil dan Makmur selesai. Begitu juga dengan BPN, Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi, selesai," tuturnya.

"Beliau menghormati semua dan mempersilahkan parpol untuk mengambil keputusan parpolnya masing-masing.” tuturnya.

REKOMENDASI

TERKINI