Suara.com - Massa aksi mengawal putusan sidang sengketa Pilpres tidak hanya berasal dari wilayah Jakarta. Namun banyak juga massa yang diketahui berasal dari daerah luar Jakarta.
Menurut Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan, massa tersebut mengetahui adanya aksi di sekitar MK dari media sosial. Ia mendapati informasi tersebut setelah melakukan dialog dengan para massa dari luar daerah itu.
"Saya tanyakan lagi apa maksud mereka, mereka mendengar dan lihat di medsos. Jadi berita di medsos ini bahwa ada kegiatan selametan, syukuran, halal bi halal," kata Harry.
Harry juga mengaku sudah menjelaskan kepada para massa itu ihwal aksi tersebut tidak memiliki izin. Beberapa orang disebut Harry akhirnya memilih untuk pulang.
Baca Juga: Kubu Prabowo Optimis Gugatan Dikabulkan Hakim MK
"Saya pastikan enggak ada izinnya dari Polda Metro Jaya. Setelah saya imbau sebagian mengerti dan pulang," jelas Harry.
Harry mengaku akan kembali memeriksa mengenai adanya massa dari luar daerah. Ia menyebut akan kembali meminta para massa tersebut untuk pulang jika masih mengikuti aksi tersebut.
"Kalau ada massa yang datang seperti itu dari daerah lain akan kita imbau kembali ke rumah masing-masing," kata Harry.
Sebelumnya, massa aksi sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2019 dari Banten telah tiba di kawasan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta pada Kamis (27/6/2019) pagi.
Massa dari Banten tersebut sudah membaur dengan peserta aksi yang berasal dari daerah lain. Seorang peserta aksi asal Tangerang, Ikhwan mengemukakan peserta aksi yang berasal dari Banten didominasi santri.
Baca Juga: Walikota Surabaya Sakit, Warganet: #GWSBuRisma
"Hampir (mayoritas) semua santri," jelasnya kepada Bantenhits.com - jaringan Suara.com.