Suara.com - Sebuah komentar nyinyir ditujukan pada Ienas Tsuroiya, putri pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, setelah ia mengkritik tulisan Arab di Gedung Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Reaksi warganet terhadap cuitan Ienas itu menyebutkan, Ienas tak akan berkomentar jika yang dipakai adalah tulisan China, bukan Arab.
"Coba kalau pakai tulisan China, pasti JIL enggak komentar," tulis @sagaracinta, Selasa (25/6/2019).
Ienas kemudian memberikan tanggapan yang cukup menohok untuk komentar tersebut.
Baca Juga: Tulisan Arab Tetaf Jokowi di Kaos Menteri Agama Bikin Gagal Fokus Netizen
Ia sepakat dengan komentar warganet tersebut sebab dirinya memang tak mengerti bahasa China.
"Oh ya jelas. Bagaimana mau komentar kalau enggak bisa baca dan enggak tahu di mana letak kesalahannya?
Beda dengan huruf Arab pegon, yang menjadi "makanan sehari-hari" ketika nyantri dulu," kicau Ienas.
Sebelumnya, melalui Twitter, Ienas telah meminta Pemkab Tasikmalaya supaya tidak asal-asalan dalam menggunakan tulisan Arab Pegon.
"Berita dari Tasikmalaya. Idenya bagus sih mempopulerkan kembali tulisan Arab Melayu/Pegon. Tapi, sebaiknya eksekusinya melibatkan ahli bahasa, jangan ngasal. Arab Pegon juga ada aturannya," tweet Ienas seperti dikutip SUARA.com.
Baca Juga: Petasan Berbungkus Tulisan Arab Disita Polisi
Lalu ia melanjutkan, "Nah menurut Anda, tulisan yang ada pada gambar di bawah ini membacanya bagaimana? Terus yang benar bagaimana? Kalau saya membacanya: dansa shoshol."