Suara.com - Aksi bertajuk Tahlil Akbar 266 yang berlangsung di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat menghasilkan beberapa poin petisi.
Sejumlah tokoh membacakan petisi tersebut saat aksi berlangsung, diantaranya Ketua FPI Ustaz Sobri Lubis, Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak, Koordinator GKR Abdullah Hehamahua, hingga Neno Warisman. Mereka membacakannya secara bergantian.
Sembagai pembaca pertama, Sobri Lubis menyebut petisi tersebut benama petisi kedaulatan rakyat untuk keadilan dan kemanusiaan.
"Petisi kedaulatan rakyat untuk keadilan dan kemanusiaan," kata Sobri Lubis di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019).
Baca Juga: Moeldoko Sebut Ada Kelompok yang Tidak Mau Jokowi dan Prabowo Rekonsiliasi
Berikut isi petisi dari massa aksi kawal MK:
Petisi Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan
Melihat dan memperhatikan serta mencermati aneka kezaliman yang terjadi selama ini, khususnya dalam rentang waktu tahun 2014 s/d 2019, antara lain:
1. Kriminalisasi dan makarisasi habaib dan ulama serta aktivis juga pembubaran dan terorisasi ormas Islam
2. Pembiaran penodaan terhadap agama, bahkan perlindungan dan pembelaan terhadap penoda agama
Baca Juga: Marwan Ingatkan Prabowo dan Minta Jangan Temui Jokowi Pasca Putusan MK
3. Pembiaran gerakan liberal, neo-PKI, LGBT, Ahmadiyah & Syi'ah Rofidhoh, serta aneka aliran sesat dan berbagai kemunkaran sehingga merajalela di seantero negeri.