Suara.com - Aksi di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi atau MK yang bertajuk Tahlilan Akbar 266 dihentikan sementara. Sebab saat ini sudah memasuki waktu salat zuhur.
Salah satu orator yang berada di atas mobil komando mengimbau kepada massa aksi untuk melaksanakam salat zuhur. Ia mengajak massa aksi untuk melakukan salat zuhur berjamaah.
"Sekarang sudah waktu zuhur, kita hentikan dulu, kita salat zuhur berjamaah," ujar orator tersebut di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019).
Orator tersebut juga mempersilahkan jika ada massa yang ingin melaksanakan salat di tempat lain. Namun ia meminta agar massa segera kembali setelah salat.
Baca Juga: Bermodal Kursi Roda, Perempuan 75 Tahun Ikut Aksi di Depan MK
"Yang mau salat di masjid lain silahkan, senyamannya saja. Nanti kita kumpul lagi disini," kata orator tersebut.
Sebelumnya, satu hari menjelang sidang putusan sengketa Pilpres 2019, pengamanan di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, semakin diperketat. Sejumlah personel gabungan TNI-Polri disiagakan di sekitar gedung MK.
Dari pantauan Suara.com, Rabu (26/6/2019) pukul 08.55 WIB, sejumlah personel gabungan TNI-Polri tampak berjaga di depan gedung Mahkamah Konstitusi. Kawat berduri dan barrier beton pun dipasang menutupi jalan dari arah Patung Kuda menuju Harmoni.
Sementara, sejumlah ormas yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan atau Gerak sudah menggelar aksi bertajuk Tahlil Akbar 226.
Sekretaris PA 212, Bernard Abdul Jabbar mengatakan sejumlah ormas yang tergabung di dalamnya yakni Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan PA 212.
Baca Juga: Tak ke MK, Prabowo Tonton Sidang Putusan Sengketa Pilpres di Kertanegara