Presenter Andromeda Mercury pun mengingatkan, konteks acara pada 27 Juni nanti merupakan halalbihalal. Ahmad Basarah lalu menjelaskan, halalbihalal adalah pertemuan yang bertujuan untuk saling memaafkan dan bersilaturahmi, bukan untuk menekan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Atau jangan-jangan halal bihalal besok itu sudah mengalami perluasan makna, untuk kemudian dijadikan momentum politik, begitu," sindir Ahmad Basarah.
Fahri Hamzah lantas tak tinggal diam. Ia meminta agar massa yang berkumpul untuk menyatakan pendapat tidak dicurigai. Terlebih, kata Fahri Hamzah, ada penyusup yang menyebabkan kekacauan pada peristiwa 22 Mei.
"Saya mazhabnya rakyat. Saya mazhabnya itu adalah kebebasan. Jangan curiga kepada rakyat. Presedennya jelas, ada perusuhnya katanya. Itu yang saya bilang, bulan Ramadan, 21-22 Mei itu kan masih bulan Ramadan, itu minum alkohol siang hari, badannya bertato," ujar Fahri Hamzah.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Bakal Mualaf, Fahri Hamzah: Teringat Maryam Jameela
"Itu pasti bukan orang yang kita maksud halalbihalal itu. Itu bukan itu. Kan itu yang harus dikerjakan oleh negara. Dia harus mengidentifikasi yang merusuh itu siapa. Jangan kemudian kebebasannya itu dilarang karena ada perusuh. Kan bahaya itu kalau mahzab berpikirnya begitu," lanjutnya.
Polisi telah melarang aksi massa menjelang putusan sidang sengketa Pilpres 2019 di depan Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
"Bahwa aksi di Jalan protokol depan MK oleh pihak mana pun dilarang karena melanggar UU Nomor 9 Tahun 98," kata Kadiv Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono kepada wartawan, Minggu (23/6/2019).