Bawa Nasi Kotak saat Demo di MK, Korlap Bilang karena Massa Takut Diracun

Selasa, 25 Juni 2019 | 15:05 WIB
Bawa Nasi Kotak saat Demo di MK, Korlap Bilang karena Massa Takut Diracun
Sejumlah orang yang didominasi kaum ibu menggelar aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi di depan area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019). [Suara.com/Muhamad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah orang yang didominasi kaum ibu menggelar aksi mengawal putusan Mahkamah Konstitusi di depan area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2019).

Aksi itu digelar jelang MK yang bakal mengumumkan putusan sengketa hasil Pilpres 2019, Kamis (27/6). Uniknya, ibu-ibu peserta aksi tampak membawa perbekalan seperti nasi kotak dan mi instan.

Pantauan Suara.com, massa yang didominasi emak-emak tersebut telah berkumpul di Patung Kuda sejak pukul 11.00 WIB.

Sejumlah perbekalan seperti nasi kotak, mie instan, dan air mineral tampak berjejer di trotoar jalan sebagai perbekalan mereka.

Baca Juga: Setelah Putusan MK, Prabowo Kumpulkan Petinggi Parpol Bahas Nasib Koalisi

Sesekali terlihat salah satu emak-emak membagikan makanan kepada peserta aksi, atau sekadar membagikan air mineral bagi massa yang kehausan.

Koordinator aksi, Abdullah Hehamahua mengatakan, sengaja membawa perbekalan tersebut. Hal itu guna meminimalisasi terjadinya hal yang tidak diinginkan jika menerima atau membeli makanan di luar. Salah satu kekhawatirannya yakni diracun.

"Memang kasus petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang diduga itu diracun segala macam, saya pastikan pada peserta tidak boleh menerima makanan dari mana pun dan tidak boleh menerima dari pihak mana pun," kata Abdullah.

Mantan penasihat KPK itu juga mengatakan, akan terus menggelar aksi massa mengawal MK hingga sidang putusan PHPU Pilpres 2019 pada 27 Juni.

Aksi tersebut dilakukan semata-mata guna mendukung MK agar berani dan tidak takut ancaman saat mengambil keputusan.

Baca Juga: Eks Penasihat KPK: MK Mencoba Hindari Aksi Massa Salat Jumat di Monas

"Khusus untuk beri dukungan dan support moral ke MK agar tidak takut punya keneranian independen, integritas, dan melaksanakan tugas sesuai tupoksi. Kami kawal sampai selesai," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI