Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik akan memanggil pengelola Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair Kemayoran Jakarta Pusat terkait evaluasi biaya masuk RPJ yang di nilai mahal.
Menurut Taufik pengelola Jakarta Fair harus menerapkan tiket masuk yang terjangkau karena bagian dari rangkaian acara HUT DKI Jakarta.
"Setuju ya, PRJ itu harus dievaluasi, saya kira koordinasi dengan Pemda DKI, fungsinya seperti apa. Termasuk, menurut saya soal tarif masuk dikoordinasikan supaya rata-rata terjangkau. Supaya masyarakatnya juga, itu kan bagian hiburan masyarakat Jakarta," ujar Taufik saat dihubungi, Selasa (25/6/2019).
Maka dari itu, Taufik akan memanggil pihak PRJ untuk membenahi persoalan tarif sehingga di sisa waktu hingga (30/6/2019) dapat dimanfaatkan masyarakat.
Baca Juga: Tarif PRJ Mahal, Gerindra DKI: PRJ Harus Dievaluasi, Tak Bisa Seenaknya
"Iya itu yang saya kira nggak boleh. Saya mendorong supaya komisi B dan C panggil itu orang PRJ. Disitukan ada juga DKI terlibat sebagai pemilik saham. Karena itu dia nggak bisa semau-mau menaikan sesuatu yang memungut sesuatu dari masyarakat," tandasnya.
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menilai, acara Jakarta Fair atau biasa dikenal sebagai Pekan Raya Jakarta yang merupakan satuan paket HUT ke-492 DKI Jakarta tidak adil bagi rakyat kecil. Panitia Jakarta Fair diduga menaikkan tiket secara terselubung.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, acara Jakarta Fair yang digelar pada 22 Mei - 30 Juni 2019 itu tidak adil bagi konsumen yang datang.
Tulus menyoroti harga tiket parkir yang mahal yakni Rp 30 ribu, dan tiket masuk arena Jakarta Fair senilai Rp 40 ribu. Jadi, setiap pengunjung, langsung mengeluarkan uang Rp 70 ribu saat pertama kali masuk ke arena perayaan.
Baca Juga: Catatan Negatif PRJ 2019 Versi YLKI, Tiket Mahal, Pengunjung Tak Nyaman