Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadwalkan memeriksa dua saksi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Sekretariat Daerah Kepuluan Talaud, dalam kasus dugaan suap terkait proyek revitalisasi pasar di Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun Anggaran 2019.
Kedua saksi tersebut yakni, Azarya R. Maatuil dan John R. Maampoh. Keduanya akan dimintai keterangan untuk tersangka
Bupati nonaktif Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Sri Wahyumi Maria Manalip (WMN).
"Kami periksa Azarya dan John dalam kapasitas sebagai saksi untuk tersangka WMN (Wahyumi Maria Manalip)," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di gedung KPK, Selasa (25/6/2019).
Sebelumnya Sri Wahyumi ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT). Sri Wahyumi juga diduga menerima sejumlah barang-barang mewah dari pengusaha Bernard.
Baca Juga: KPK Periksa Bupati Talaud Sri Wahyumi Penerima Suap Perhiasan Mewah
Adapun barang mewah tersebut mencapai total Rp 513.855.000. Barang-barang mewah yang disita KPK itu yakni handbag merek Channel senilai Rp 97.360.000, tas Balenciaga Rp 32.995.000, jam tangan Rolex Rp 224.500.000, anting berlian Adelle Rp 32.075.000, dan cincin berlian Adelle Rp 76.925.000 serta uang tunai sebesar Rp 50 juta.
Sri Wahyuni kini telah ditahan di Rumah tahanan Gedung Merah Putih K-4. Sementara Bernard ditahan di Rutan gedung KPK Lama cabang C-1 dan Benhur di tahan di Rumah tahanan Guntur.