Dinilai Kejam, Tradisi Adu Bagong di Jawa Barat Diprotes Garda Satwa

Galih Priatmojo | Arendya Nariswari
Dinilai Kejam, Tradisi Adu Bagong di Jawa Barat Diprotes Garda Satwa
Ilustrasi anjing dan babi. (Pixabay/Robert-Owen-Wahl)

Tradisi duel sadis antara babi hutan dan anjing ini telah dikecam dunia.

"Di mana letak seninya? Nilai apa yang diturunkan antar generasi dar mengadu hewan sampai harus dilestarikan? Mohon suaranya orang Jawa Barat, apa benar mengadu binatang adalah salah satu budaya dan seni di sana?? Mohon perhatiannya Pak @ridwankamil untuk menertibkan kegiatan penyiksaan seperti ini agar tidak merajalela," tulis @gardasatwafoundation dalam keterangan foto.

Meski sudah sempat ada wacana dilarang oleh Pemerintah Daerah Jawa Barat, faktanya masih banyak pihak yang secara sembunyi-sembunyi menyelenggarakan kegiatan Adu Bagong ini.

Tidak sedikit warganet setuju dengan opini Garda Satwa yang menentang tradisi Adu Bagong di Jawa Barat tersebut.

Banyak yang mengatakan bahwa Adu Bagong ini dijadikan ajang perjudian oleh sebagian besar penduduk di beberapa wilayah pelosok Jawa Barat.

Baca Juga: Ibu dan Bayi Disekap di Kandang Anjing, Manager Perusahaan Sawit di Bangka Belitung Jadi Tersangka

"Memang masih ada terutama di Bandung. Adu ayam, adu domba juga ada. Kadang kesel sama mereka yang suka adu-adu binatang demi uang," ungkap salah seorang warganet.

"Yang ingin mereka lestarikan dari Adu Bagong adalah judinya," imbuh warganet lainnya.